Pilpres 2019
Setelah Kalah di Pilpres 2019, Partai Demokrat Ungkap Sempat Tak Setuju Sandiaga Dampingi Prabowo
Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon pun akhirnya mengungkap ketidaksetujuan Partai Demokrat atas dipilihnya Sandiaga Uno
TRIBUN-TIMUR.COM-Sengketa Pilpres 2019 segera bergulir di Mahkamah Konstitusi setelah BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengajukan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).
Sebelumnya, berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU RI menyatakan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin unggul dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon pun akhirnya mengungkap ketidaksetujuan Partai Demokrat atas dipilihnya Sandiaga Uno untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Meski diakuinya kalau Sandiaga Uno memiliki banyak uang, tapi menurut Partai Demokrat, Sandiaga Uno belum memiliki elektabilitas yang kuat.
Baca: Profil 9 Hakim Mahkamah Konstitusi yang akan Tangani Kasus Sengketa Pilpres 2019 Prabowo-Sandi
Baca: TRIBUNWIKI: Beri Pernyataan Tentang Buzzer yang Salahkan Demokrat, Siapa Andi Mallarangeng?
Baca: Inikah Tanda Agus Harimurti Yudhoyono Siap Maju Pilpres? Temui Jokowi Gunakan Mobil Plat B 2024 AHY
Baca: Demokrat Dapat Tawaran Menteri Koalisi Prabowo Terancam Bubar, Jubir 02: Silakan Kalau Nggak Sabar
Jansen Sitindaon membeberkan juga faktor dipilihnya Sandiaga Uno Sebagai pasangan Prabowo Subianto.
Ia juga menyebut kalau Prabowo Subianto menolak Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapresenya yang dicalonkan oleh Demokrat.
Menurut Jansen Sitindaon, jika Prabowo Subianto tidak menginginkan AHY, pihaknya bisa mencarikan pilihan yang lain.
Namun, Prabowo Subianto bersikeras ingin Sandiaga Uno yang jadi cawapresnya.
Ia menyebut kalau pihaknya menjadikan hasil survei sebagai panduan.
"Kami itu memang sangat percaya dengan survei, sebagai panduan kita untuk mengambil kebijakan dan keputusan," kata dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Senin (10/6/2019).

"Ketika itu Demokrat menyampaikan, Bang Sandi ini belum ada namanya, dalam survei-survei yang dikeluarkan oleh banyak lembaga survei itu belum bunyi namanya, belum muncul elektabilitasnya, apa kita mau paksakan ini?," ujar Jansen Sitindaon.
Ia memang mengakui kalau Sandiaga Uno memiliki banyak uang untuk modal.
Namun menurutnya, uang saja tidaklah cukup untuk memimpin Indonesia.
"Oke lah memang punya banyak uang, yang kita butuhkan untuk mengarungi politik Indonesia yang luas ini, 17 ribu pulau ini bukan banyak uang, tapi banyak elektabilitas," jelasnya.
Ia pun mengaku kalau Partai Demokrat sempat menyarakan Prabowo Subianto, jika ingin menang maka akan dicarikan calon yang lain.