Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

4 Anggota KKB Papua Resmi Kembali ke NKRI, Salah Satunya Ajudan Panglima Tinggi OPM

4 Anggota KKB Papua Resmi Kembali ke NKRI, Salah Satunya Ajudan Panglima Tinggi OPM

Kompas.com
Anggota KKB OPM cium bendera merah putih 

4 Anggota KKB Papua Resmi Kembali ke NKRI, Salah Satunya Ajudan Panglima Tinggi OPM

TRIBUN-TIMUR.COM,- Kontak tembak antara TNI dan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) belum lama ini terjadi Distrik Mugi Kabupaten Nduga, Senin (13/5) lalu.

Menurut data yang dihimpun kontak tembak TNI dari Satgas YR 321/GT dengan kelompok separatis pimpinan Egianus Kogoya terjadi ujung bandara Mugi, pukul 09.00 WIT.

Baca: PROFILE 9 Hakim MK yang Tangani Sengketa Pilpres 2019, Hanya Satu Perempuan

Baca: PENJELASAN Menohok Anies Baswedan Saat Anggaran Mudik Gratis Pemprov Rp 14 Miliar Dipertanyakan

Baca: Puan Maharani Beri Sinyal Maju Pilpres 2024, Siapa yang Pantas Mendampingi & Bagaimana Peluangnya?

Baca: Strategi Menang? Jelang Sidang MK Kuasa Hukum 02 Sebut Maruf Amin Tak Penuhi Syarat Cawapres

Baca: TRIBUNWIKI: Mengenal PCOS yang Jadi Trending Topic, Bikin Gagal Punya Anak

Dalam insiden itu satu prajurit TNI atas nama Pratu Kasnun tewas usai terkena tembakan dibagian punggung kiri hingga tembus dibagian bahu kiri depan.

Berdasarkan rilis dari Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, korban dan prajurit TNI lainnya ketika diserang KKB sedang melaksanakan tugas pengamanan pembangunan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga.

Kejadiannya berawal ketika 12 orang prajurit sedang melaksanakan patroli rutin untuk memastikan pembangunan Trans Papua berjalan aman dan lancar.

Namun, pada saat Tim Patroli TNI berada di sekitar Lapangan Terbang (Lapter) Distrik Mugi, secara mendadak mendapatkan serangan dari arah ketinggian oleh pihak KKB pada pukul 11.15 WIT.

"Pasukan kami berhasil mengidentifikasi dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya," ujarnya.

Mendapatkan serangan tersebut, pasukan TNI berusaha mencari perlindungan dan membalas tembakan.

Sementara itu sisa pasukan TNI yang berada di Pos Mugi dipimpin oleh Letda Inf Fajar segera bergerak untuk memberikan bantuan dan melakukan pengejaran.

Situasi akhirnya berhasil dikuasai, KKSB yang diperkirakan berkekuatan sekitar 20 orang bersenjata campuran berhasil dipukul mundur dan mereka melarikan diri ke arah hutan.

Pasukan TNI melanjutkan pengejaran ke arah pelarian KKSB, namun hanya ditemukan beberapa bercak darah yang menunjukkan bahwa di antara mereka ada yang tertembak.

"Hingga laporan ini diterima sekitar pukul 16.00 WIT, masih terdengar suara tembakan, namun belum didapatkan laporan lebih lanjut," kata Aidi.

Sementara itu, saat dilaksanakan pengecekan, baru diketahui bahwa Pratu Kasnum mengalami luka tembak di bagian punggung.

Namun dia gagal diselamatkan karena ketika hendak dievakuasi ke Mimika, Pratu Kasnun mengembuskan nafas terakhir.

Empat anggota KKB OPM Kembali ke NKRI 

Dilansir Kompas.com, empat anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), secara resmi kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa (11/6/2019).

Keempatnya yakni Talengga Gire Alias Weginus Gire, Piningga Gire (25 ), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27).

Telangga merupakan mantan ajudan Goliat Tabuni, yang merupakan panglima tinggi OPM.

Resminya, mantan anggota OPM kembali ke NKRi ini ditandai dengan upacara yang berlangsung di lapangan Roh Kudus Jalan Papua, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Selasa pagi.

Bertindak selaku Inspektur upacara Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, sedangkan komandan upacara Kapten Czi Ferdian Nuary (Pasi Pers Kodim 1714/PJ).

Para mantan anggota OPM itu juga mencium bendera Merah Putih sebagai tanda telah resmi kembali ke NKRI.

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, dalam upacara itu juga dihadiri Wakil Bupati Puncak Jaya Denias Geley, Dandim 1714/PJ Ltk Inf Agus Sunaryo, Kapolres AKBP Ari Purwanto, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Dalam rangkaian upacara tersebut ditandai dengan penyerahan sepucuk senjata api jenis Mouser No, senjata 323 R berserta tiga butir munisi kaliber 7.62 mm, yang menurut pengakuan Talengga, senjata tersebut adalah hasil rampasan pada saat aksi penyerangan Polsek Karubaga Kabupaten Tolikara pada 2013.

Selain itu, juga ditandai dengan penandatanganan surat ikrar kembali nya ke pangkuan NKRI Talengga Gire beserta tiga rekannya.

"Sedangkan peserta upacaranya meliputi ASN, unsur masyarakat dan unsur TNI/Polri," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Selasa sore.

"Upacara ini juga disaksikan ratusan warga masyarakat Mulya yang antusias menonton dari pinggir lapangan," tambahnya.

Tujuan upacara ini adalah untuk mengumumkan kepada warga Kabupaten Puncak Jaya, bahwa pemerintah daerah telah secara resmi menerima mereka yang semula tergabung dalam KKB. Mereka telah kembali ke pangkuan NKRI dan akan menjalani kehidupan normal sebagai masyarakat biasa.

Hal ini juga untuk membanta isu hoaks yang mengatakan, bahwa informasi penyerahan diri anggota KKB ke NKRI adalah informasi bohong atau rekayasa.

Selain itu juga tersebar isu bahwa senjata yang diserahkan adalah senjata rusak yang tidak berfungsi.

"Karena itu kita laksanakan secara resmi di muka umum disaksikan oleh seluruh warga masyarakat," ujar Aidi.

Sementara Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda mengatakan, senjata yang diserahkan itu akan diletuskan untuk membuktikan bahwa ini adalah standar militer dan berfungsi dengan baik.

"Warga masyarakat banyak yang mengenal saudara-saudara kita ini dan bagaimana sepak terjangnya selama bergabung dengan KKB jadi tidak ada rekayasa," ujar Yuni.

Yuni juga menyatakan keempat mantan KKB ini akan diarahkan untuk mendapatkan pekerjaan yang disesuaikan dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya.

Mereka juga akan dibangunkan rumah dari program pemerintah yaitu pembangunan rumah rakyat.

"Saya mengimbau yang masih bersebrangan dengan NKRI segera kembali kepangkuan NKRI, karena Papua sudah merdeka dalam bingkai NKRI," ujarnya.

Sementara dari pengakuan Telangga, bahwa atas keberhasilannya merebut senjata milik aparat keamanan NKRI, maka dirinya diberi kedudukan sebagai pengawal panglima yaitu Jendral Goliat Tabuni Panglima TPN/ OPM wilayah Puncak Jaya.

"Ini adalah senjata pegangan saya sendiri, bukan punya orang lain, tapi saya belum pernah gunakan untuk menembak orang," tutur Talengga.

Talengga juga mengaku selama ini merasa ditipu oleh Goliat Tanuni, yang menyebutkan tidak lama lagi Papua akan merdeka, dan dirinya akan menjadi pejabat tinggi.

"Tapi itu semua tipu-tipu saja, sedangkan warga yang di kampung, di kota mereka hidup tenang tidak seperti kami di hutan menderita," katanya.

Sementara itu, Dandim Letkol Inf Agus Sunaryo mengatakan, bahwa ini adalah salah satu wujud keberhasilan pembinaan dan pendekatan teritorial yang dilakukan oleh TNI kepada Rakyat.

Keberhasilan ini telah melalui proses yang panjang dan akan memotivasi seluruh anggota agar lebih giat lagi melaksanakan pendekatan dan pembinaan kepada rakyat, namun tetap tingkatkan kewaspadaan.

"Kami berharap seluruh Saudara -saudara kita yang masih berseberangan dengan NKRI segera kembali dan bergabung dengan NKRI untuk sama-sama membangun daerah dan negara terutama agar anak-anak kita generasi Papua dapat disiapkan untuk merahi masa depan yang lebih baik di masa mendatang," pungkasnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (8/6/2019) Telangga Gire dan ketiga rekannya menyerahkan diri dan berikrar kembali ke pangkuan NKRI.

Telangga menyatakan kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo didampingi 25 anggotanya di Kampung Wurak, Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cium Bendera Merah Putih, 4 Mantan Anggota OPM Resmi Kembali ke NKRI

Update info terbaru tentang Tribun Timur dengan Subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun twitter kami: 
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved