Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa Unhas Ubah Gulma Pantai jadi Biostimulan Pemacu Pertumbuhan Tanaman

Katang-Katang merupakan vegetasi yang mendominasi formasi Ipomea yang berada pada daerah pasang tertinggi dan pada semua pantai terbuka di daerah

Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
CITIZEN REPORTER
Ika Ratih Yuli Purnama, Andri Jasmitro dan Nabilah Rizkiputri Maricar, mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. 

TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Katang-Katang merupakan vegetasi yang mendominasi formasi Ipomea yang berada pada daerah pasang tertinggi dan pada semua pantai terbuka di daerah tropika.

Katang- katang merupakan tumbuhan herba tahunan dengan akar yang tebal dan tumbuh pada ruas batang.

Panjang batang 5-30 m dan menjalar, berbentuk bulat, basah dan berwarna hijau kecoklatan.

Vegetasi ini memiliki daun tunggal, tebal, licin dan mengkilat. Bunga berwarna merah muda-ungu dan agak gelap di bagian pangkal bunga.

Buah berbentuk kapsul bundar hingga agak datar dengan empat biji berwarna hitam dan berambut rapat. Ukuran buah 12-17 mm, sedangkan biji 6-11 mm.

Jenis ini tumbuh mulai dari permukaan laut hingga 600m, biasanya di pantai berpasir, tetapi juga tepat pada garis pantai.

Mungkin bagi sebagian orang Katang-katang (Ipomea pes-caprae) hanyalah gulma yang biasanya tumbuh di tepi pantai atau danau.

Namun, tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin berhasil menyulap akar dari gulma berdaun hati tersebut menjadi biostimulan yang dapat memacu pertumbuhan tanaman.

Pengolahan Katang-katang menjadi biostimulan yang diberi nama RIKARMEA.

Dilakukan oleh Ika Ratih Yuli Purnama, Andri Jasmitro dan Nabilah Rizkiputri Maricar, mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.

Setelah mengolah akar gulma tersebut dan difermentasi selama 14 hari. Dilakukan uji coba pada bibit tanaman kopi di Bonto Tappalang, Tompobulu, Bantaeng.

Hal itu menghasilkan pertumbuhan bibit kopi yang lebih hijau, pertumbuhan daun lebih cepat dan batang kuat.

“Pertumbuhan bibit jadi lebih cepat dengan penggunaan biostimulan ini, beda dengan bibit biasanya yang dipupuk dengan pupuk kimia biasanya 3-5 bulan baru tumbuh daun sejati. Namun dengan penggunaan biostimulan yang dibuat oleh adik-adik UNHAS ini hanya 1 bulan daun semunya sudah rontok dan cepat terganti dengan daun sejati,” Kata Pak Samsir Dg Sanneng.

Menurut Ika Ratih Ketua tim Rikarmea, kandungan hara dalam akar katang-katang cukup bermanfaat.

Beragam riset pun menunjukkan bahwa tanaman katang-katang mengandung IAA (Indole Acetic Acid).

Senyawa itu menghasilkan fitohormon yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman, mengurangi penyakit dan sekaligus menyediakan unsur hara seperti P, Fe, S dan Cu.

Ika menambahkan “Biostimulan ini tidak hanya dapat diaplikasikan pada tanaman kopi tapi juga ke tanaman lain seperti tanaman hortikultura, tanaman pangan maupun tanaman perkebunan lainnya.

Cara pengaplikasiannya pun cukup mudah hanya dengan mencampurkan 25 mL biostimulan Rikarmea ke dalam 1 liter air biasa dan di siramkan ke bagian akar tanaman atau di semprotkan ke permukaan bawah daun tanaman.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biostimulan pada tanaman dapat mengubah RSA (Root System Architecture) dan struktur jaringan akar terutama berpengaruh pada keseimbangan hormonal tanaman.

Selain itu, biostimulan juga dapat mengubah fisiologi dan fungsi jaringan tanaman. 

Biostimulan mampu secara langsung menyuplai nutrisi pada perakaran dan/atau menstimulasi sistem transport ion di akar.

Pelarutan fosfat merupakan satu efek kunci dari biostimulan pada nutrisi tanaman.

Tanah pada umumnya mengandung banyak fosfor, namun hanya sedikit yang tersedia bagi tanaman.

Tanaman hanya mampu menyerap mono atau dibasik fosfat, organik fosfat atau bentuk fosfat yang tidak terlarut harus dimineralisasi atau dilarutkan oleh mikroorganisme.

Biostimulan juga dapat membantu menggantikan pupuk nitrogen dengan menambat N 2 dan memproduksi hormon tumbuh.

Mekanisme yang tidak langsung adalah biokontrol patogen tanaman, yaitu perusakan mikroba patogen melalui produksi antibiotik,.

Juga enzim litik, hidrogen sianida, katalase dan siderofor atau melalui kompetisi nutrisi maupun ruang. (*)

Ditulis: Ika Ratih Yuli Purnama 

Padatnya Pengunjung Berburu Baju Lebaran di Karebosi Link

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah (NA) @nurdin.abdullah, mengunjungi tiga mega proyek yang ada di Kabupaten Luwu Utara.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved