Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa Mantan TNI dan Prajurit Dipecat Bagian dari Perusuh di Aksi 22 Mei? Ini Penjelasan Moeldoko

Siapa Mantan TNI dan Prajurit Dipecat Bagian dari Perusuh di Aksi 22 Mei? Ini Penjelasan Moeldoko

Editor: Arif Fuddin Usman
kompas.com/Fitria Chusna Farisa
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko 

"Iya itu hal yang wajar, sama saya juga punya hak politik untuk memerankan itu, tapi sekali lagi yang menjadi tidak wajar adalah ada sekelompok mantan prajurit TNI yang melakukan sesuatu yang berkolaborasi dengan para preman itu dan itu sudah kenali, kita dalam upaya menangkapi para pelaku-pelaku itu," kata Moeldoko.

Sebelumnya, pemerintah juga telah mengantisipasi kelompok purnawirawan tertentu yang tergabung dalam aksi 22 Mei tersebut.

Baca: Mahfud MD Komentari Bambang Widjojanto Berani Plesetkan MK=Mahkamah Kalkulator,Menghina Pengadilan?

Baca: Tim Hukum Prabowo-Sandi Sebut MK Jangan Jadi Mahkamah Kalkulator, Presiden Jokowi Beri Peringatan

"Ya berbagai pendekatan dilakukan, sekali lagi harus dibedakan kalau purnawirawan secara keseluruhan mereka mengaktualisasi pilihan politiknya silahkan enggak ada masalah," tutur Moeldoko.

"Dalam satu angkatan saya juga ada puluhan yang berbeda silahkan enggak ada masalah, yang penting semua berjalan di atas demokrasi yang sehat, menghormati proses demokrasi yang benar, maka berjalan baik-baik saja."

Sayangkan Kericuhan di 22 Mei

Sebelumnya, dalam acara yang sama, Moeldoko juga menyayangkan adanya kericuhan di aksi 22 Mei yang membuat Pemilu Indonesia tercoreng di mata internasional.

Moeldoko mulanya menyebut sebenarnya aksi sesungguhnya berjalan dengan baik dan secara tertib.

"Disayangkan kalau kita melihat kemarin pada satu peristiwa demo semua berjalan sangat bagus, tidak ada apa-apa baik demonstran dan petugas lapangan kita kepolisian, semua berjalan baik," ujar Moeldoko.

Ia lantas mengatakan suasana berubah menjadi rusuh dan terjadi bentrokan ketika ada perusuh.

"Tapi situasi berubah karena ada tindakan perusuh yang tiba-tiba, akhirnya semua dari kita kaget itu," ungkap Moeldoko.

"Ada perusuh yang disiapkan walaupun sebenarnya dari awal kita sudah memonitor dengan baik, bahwa akan terjadi begini dan seterusnya," jelasnya.

Moeldoko menjelaskan bahwa perusuh pada dasarnya ingin menciptakan suasana aksi menjadi ricuh.

Sadar Kalau Settingan

"Itu semua settingan kita pahami, dan pada akhirnya ini mencoreng ya di mata internasional bahwa seolah-olah pesta demokrasi kita kurang baik."

"Padahal hal ini kalau kita mengikuti sampai dengan pemilu dan pascapemilu semua berjalan baik sesungguhnya," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved