Pendaki yang Tiga Bulan Hilang di Bawakaraeng Lalu, Kini Ditemukan Tinggal Tulang
Hamsidar melanjutkan, kondisi korban saat ditemukan sangat memprihatinkan. Tim juga mengevakuasi bagian jasad korban dari permukaan sungai.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Galih Andika Prastyo (20), pendaki yang hilang di Gunung Bawakareng Kabupaten Gowa akhirnya ditemukan.
Galih dinyatakan hilang ketika mendaki, 10 Februari 2019 lalu. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga, Selasa (21/5/2019) siang kemarin. Kondisinya telah hancur, hanya tinggal tulang belulang.
Ratusan Polisi Siaga di Sekitar Monumen Mandala Makassar
Wah, Kuota 15 GB XL Otomatis Jadi 21 GB di Bone dan Palopo, 37 GB Jadi 55 GB, Ini Caranya
Jasad telah berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan pukul 00:30 Wita, Rabu (22/5/2019) dini hari tadi.
Humas Basarnas Makassar Ade Hamsidar mengatakan lokasi ditemukannya korban berada di hulu Sungai Tanggara. Hulu sungai tersebut sejajar dengan pos lima jalur pendakian Gunung Bawakaraeng.
"Pukul 00:30 Wita tim berhasil mengevakuasi tulang belulang korban dan diserahkan ke Puskesmas Malino," kata Hamsidar kepada Tribun, Rabu (21/5/2019).

Hamsidar melanjutkan, kondisi korban saat ditemukan sangat memprihatinkan. Tim juga mengevakuasi bagian jasad korban dari permukaan sungai.
Dari evakuasi tersebut, tim juga menemukan sebuah tas ransel milik korban. Tas tersebut berisi tiga buah telepon seluler, serta kartu identitas milik Galih.
Jasad Galih diketahui pertama kali ditemukan oleh salah seorag petani yang melintas, Marsuki dg Kulle (37).
Jasad Galih saat ini telah dibawa pihak keluarga ke Kota Makassar untuk dikebumikan.
Tiga Bulan Hilang
Galih Andika Prastyo (20) dilaporkan hilang di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, sejak Minggu (10/2/2019) tiga bulan lalu.
Galih awalnya tersesat setelah tertinggal dari rombongan. Pemuda Mangga Tiga Makassar tersebut diduga tersesat di antara pos lima dan enam.
Basarnas ketika itu sempat melakukan pencarian selama tujuh hari, sejak Senin (11/2/2019) hingga Minggu (17/2/2019).
Tim melakukan pencarian pada titik antara pos lima dan enam. Begitupun sekitaran sungai, ikut disisir tim SAR gabungan. Akan tetapi, pencarian selama tujuh hari berbuah nihil.
Setelah Basarnas menghentikan operasi pencarian, Ayah Galih, Mujiono rupanya tak patah arang.