Cerita PASUTRI yang Tetap Jualan saat Bentrok Depan Bawaslu, 'Lebih Seram Bom Sarinah'
Cerita pasutri Tetap Jualan saat Bentrok Depan Bawaslu, 'Banyak Polisi dan Jurnalis yang Beli Rokok'
Mereka pun berjualan selama 24 jam nonstop.
"Kalau pagi ini anak saya yang dagang. Kalau malam baru saya sama istri gantian," tuturnya.
Selama berjualan di tempat ini, Syahwan menyebut ada momen lebih mengerikan yang dialaminya dibanding bentrokan dini hari tadi.
Hal itu yakni Bom Sarinah di Jl M.H Thamrin yang terjadi di kawasan itu pada Januari 2016 silam.
"Pas bom itu jauh lebih seram. Yang disini pada sampai lari semua. Jadi kalau parah, ya parah yang pas bom itu," katanya.
KRONOLOGI Lengkap Kerusuhan 22 Mei
Aksi damai di depan gedung Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta berakhir dengan rusuh pada Rabu (22/5/2019) dini hari.
Upaya pihak keamanan yang ingin membubarkan massa dengan cara persuasif tak direspon baik para demonstran.
Melansir Kompas.com, Kericuhan bermula saat massa mencoba merusak pagar besi di depan Kantor Bawaslu pukul 22.15 WIB.
Baca: BREAKING NEWS: Puluhan Massa Serukan Aksi Super Damai Menolak Hasil Pilpres 2019
Baca: JUSUF Kalla: Silahkan Demo, Aksi 22 Mei Tak Akan Rubah Hasil Pemilu, Hanya ini yang Bisa Mengubah
Baca: Hotman Paris Blak-blakan Bandingkan Kekayaan Richard Kyle & Ardi Bakrie,Reaksi Jedar & Nia Ramadhani
Melihat situasi yang memanas, polisi berupaya membubarkan kerumunan massa.
Kendaraan taktis kepolisian yang telah meninggalkan Bawaslu kembali didatangkan untuk membubarkan para pengunjuk rasa yang masih bertahan.

Pukul 22.40 , bentrokan terjadi.
Terlihat polisi mengejar para pengunjuk rasa.
"Ayo tetap rapatkan barisan, jangan pada takut," teriak seseorang di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) malam.
Tak lama kemudian, puluhan anggota kepolisian berlari ke Halte TransJakarta Sarinah untuk mendekat kerumunan massa.