Curhat Istri Anggota TNI yang Tewas Kontak Senjata dengan KKB di Nduga 'Jemput ya Nanti dek Tunggu'
Curhat Istri Anggota TNI yang Tewas Kontak Senjata dengan KKB di Nduga 'Jemput ya Nanti dek Tunggu'
TRIBUN-TIMUR.COM - Kontak tembak antara TNI dan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) kembali lagi terjadi Distrik Mugi Kabupaten Nduga, Senin (13/5) pagi.
Menurut data yang dihimpun kontak tembak TNI dari Satgas YR 321/GT dengan kelompok separatis pimpinan Egianus Kogoya terjadi ujung bandara Mugi, pukul 09.00 WIT.
Dalam insiden itu satu prajurit TNI atas nama Pratu Kasnun tewas usai terkena tembakan dibagian punggung kiri hingga tembus dibagian bahu kiri depan.
Gugurnya Pratu Kasnun membuat istrinya Wenny Ariesty sangat kehilangan.
Rasa kehilangan akan kepergian sang suami pun dia curahkan di facebooknya.
Baca: UPDATE Kontak Senjata di Nduga Papua, Prajurit TNI Rampas Senjata ,10 Anggota KKB Tewas Tertembak
Baca: Kronologi Kopassus Anak Wabup Luwu Meninggal Saat Kontak Senjata dengan KKB di Nduga Papua
Baca: Detik-detik Praka Nasruddin Terlibat Kontak Senjata dengan KKB, Gugur Akibat Luka Tembak di Perut
Awalnya dia menuliskan tentang suaminya yang berperang melawan KKB Papua, dan mendapat tembakan di badannya.
"Sayangku. Kamu laki-laki kuat yg aku kenal. Kamu laki-laki hebat yg aku kenal. Kamu bukan laki" lemah. Bertahan ya sayang. Ragaku lebih sakit rasanya mendengar badanmu terluka.. Kamu akan baik-baik aja," tulisnya.
Kemudian setelah dia mendapat kabar bahwa sang suami telah pergi meninggalkan dirinya selamanya, dia pun kembali menuliskan rasa sedihnya.
"Innalillahi wa inaillaihi rajiun.. Kesayanganku. Istirahat yg tenang yaa.. kita janji sehidup sesyurga. Jemput dek ya nanti dek tunggu. Katamu aku wanita kuat. Kau janji untuk pulang menemuiku. Tapi Allah lebih sayang kamu.. aku wanita kuatmu. Aku menyayangimu. Syurga tempatmu kesayanganku," tulisnya.

Usai menuliskan kesedihanya dia pun kembali mencurahkan pesan dari sang Suami yang dia terima sebelum pergi ke Papua untuk menjaga keutuhan NKRI.
"3 pesan abg sebelum brgkat
1. Abg pamit yaa, jaga diri baik-baik, pulang dari papua abg tepati janji abg. Abg ngumpulin rejeki untuk kita. Barang" kita ini pindahin aja ke rumah dinas. Nnti pulang dari papua kita rehap rumah dinasnya. semua barang nya bawa semua pindahin semua.
2. Kamu balik kalimantan ya, ngga ush disini, berhenti aja kerjanya. Abg ngga tenang kamu disini sndiri, abg disana bertaruh nyawa ditmbah kamu sndiri disini jadi buat beban abg disana. Kalau dikalimantan ada mamah ayah bisa jaga kamu. Kamu juga blm pernah pulang lama. Ini waktunya.
3. Nanti kalau ada apa" sama abg disana. Tolong kamu jaga diri baik" ya. Nanti kalau abg pulang tinggal nama kamu harus jadi wanita kuat. Abg cuma mikir ibu. Abg kasian sama ibu. Doain abg pulang baik selamat untuk kalian," tulis Wenny.
Wenny pun mengutarakan bahwa dia selalu dididik oleh suaminya untuk menjadii istri yang tangguh dan bisa mandiri, baik saat ditinggal oleh suaminya untuk menjalankan tugas negara.
"Aku bukan cuma di didik untuk sabar, tapi di didik untuk tangguh juga. Mental baja, apapun yg terjadi tidak akan pernah tumbang.
Aku hanya anak bawang yg baru belajar untuk tangguh jadi jgn mudah menyerah. Diluar sana banyak sekali wanita tangguh yg sudah melewati masa pahit seperti ini. Ini belum ada apa" nya..
Menunggu bukan cuma soal waktu. Tapi perbaikan..Menantilah dgn sabar, Karena Allah tak pernah salah menjodohkan hamba-Nya," tulisnya.
Dalam facebooknya dia tidak hanya menuliskan curahan hatinya, dia juga mengunggah foto dan video saat keduanya bersama.(*)
Baca: UPDATE Kontak Senjata di Nduga Papua, Prajurit TNI Rampas Senjata ,10 Anggota KKB Tewas Tertembak
Baca: Kronologi Kopassus Anak Wabup Luwu Meninggal Saat Kontak Senjata dengan KKB di Nduga Papua
Baca: Detik-detik Praka Nasruddin Terlibat Kontak Senjata dengan KKB, Gugur Akibat Luka Tembak di Perut
Wenny yang juga berprofesi sebagai bidan, menuliskan soal ingatannya tentang momen pernikahan mereka, dimana dia mengunggah foto keduanya menggunakan seragam resmi TNI dan istrinya.
"Senyum mu mengalihkan duniaku sayang aku tak pernah tau kapan Allah ambil senyum itu dari pandanganku.
Senyum yg selalu bisa membuatku nyaman dan aku tatap kini menjadi pucat tanpa ekspresi.
Tawa dan canda yg selalu bisa aku nikmati bersama sekarang berubah menjadi diam. Aku trsadar bahwa sebenarnya rapuh tanpamu.
Tak mendengar kabarmu saja aku gelisah apalagi skrg tanpamu. Aku tak tau apakah aku bisa sekuat yg kau ucapkan".
Kronologi
Baku tembak antara aparat TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi selama sekitar lima jam di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (13/5/2019).
Akibat kejadian tersebut, seorang anggota TNI bernama Pratu Kasnun gugur karena mengalami luka tembak di bagian punggung.
"Pada saat proses evakuasi menggunakan pesawat Helly Bell ke Timika, korban dinyatakan gugur pada pukul 13.00 WIT saat dalam perjalanan menuju ke RS Charitas Timika, dan rencana besok akan diterbangkan ke rumah duka di Aceh Selatan," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis Senin.
Ternyata korban yang gugur bukan diterbangkan ke Aceh Selatan sebagaimana yang dikutip Serambinews.com dari Kompas.com yang berasal dari rilis Kapendam XVII Cenderawasih.
Karena berdasarkan penelusuran Serambinews.com, korban ternyata berasal dari Desa Celala, Kecamatan Celala, Aceh Tengah.
Informasi ini juga diperkuat oleh sejumlah komentar netizen di kolom komentar Facebook Serambinews,com dan sumber Facebook lainnya yang mengenal sosok korban.

Salah satunya dari dinding Facebook/Umar Rashid Warto Selusien yang mengabarkan musibah tersebut seperti berikut ini.
"INNALILLAHI WA INNA ILAHI ROJIUN..TNI AD BERDUKA, SELAMAT JALAN PAHLAWAN BANGSA
Selamat jalan Pratu Kasnun NRP 31140648470894 PUTRA CELALA KABUPATEN ACEH TENGAH Angota SATGAS YR 321/GT, pratu Kasnun Gugur dalam kontak tembak antara anggota Satgas YR 321/GT dengan kelompok KKSB tadi siang pada 13 Mei 2019 pukul 11:15 WIT di co 0387-3047 tepatnya di Ujung Bandara Mugi.
Saat ini alm Pratu Kasnun sedang dalam perjalanan Pkl 14.30 WIT Jenazah Alm take Off dari Mugi menuju Bandara Timika dan diperkirakan besok malam sekitar pukul 22:30 Wib alm Pratu kasnun tiba di bandara SIM Banda Aceh selanjutnya dilanjutkan dengan menggunakan jalur darat dari banda aceh menuju DESA CELALA KEC CELALA KAB ACEH TENGAH."

Serangan dari Arah Ketinggian
Berdasarkan rilis dari Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, korban dan prajurit TNI lainnya ketika diserang KKB sedang melaksanakan tugas pengamanan pembangunan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga.
Kejadiannya berawal ketika 12 orang prajurit sedang melaksanakan patroli rutin untuk memastikan pembangunan Trans Papua berjalan aman dan lancar.
Namun, pada saat Tim Patroli TNI berada di sekitar Lapangan Terbang (Lapter) Distrik Mugi, secara mendadak mendapatkan serangan dari arah ketinggian oleh pihak KKB pada pukul 11.15 WIT.
"Pasukan kami berhasil mengidentifikasi dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya," ujarnya.
Mendapatkan serangan tersebut, pasukan TNI berusaha mencari perlindungan dan membalas tembakan.
Sementara itu sisa pasukan TNI yang berada di Pos Mugi dipimpin oleh Letda Inf Fajar segera bergerak untuk memberikan bantuan dan melakukan pengejaran.
Situasi akhirnya berhasil dikuasai, KKSB yang diperkirakan berkekuatan sekitar 20 orang bersenjata campuran berhasil dipukul mundur dan mereka melarikan diri ke arah hutan.
Pasukan TNI melanjutkan pengejaran ke arah pelarian KKSB, namun hanya ditemukan beberapa bercak darah yang menunjukkan bahwa di antara mereka ada yang tertembak.
"Hingga laporan ini diterima sekitar pukul 16.00 WIT, masih terdengar suara tembakan, namun belum didapatkan laporan lebih lanjut," kata Aidi.
Sementara itu, saat dilaksanakan pengecekan, baru diketahui bahwa Pratu Kasnum mengalami luka tembak di bagian punggung.
Namun dia gagal diselamatkan karena ketika hendak dievakuasi ke Mimika, Pratu Kasnun mengembuskan nafas terakhir.
Baca: UPDATE Kontak Senjata di Nduga Papua, Prajurit TNI Rampas Senjata ,10 Anggota KKB Tewas Tertembak
Baca: Kronologi Kopassus Anak Wabup Luwu Meninggal Saat Kontak Senjata dengan KKB di Nduga Papua
Baca: Detik-detik Praka Nasruddin Terlibat Kontak Senjata dengan KKB, Gugur Akibat Luka Tembak di Perut
Minta Jenazah Dipulangkan
Suasana duka menyelimuti kediaman M Adam dan Samsi warga Dusun Tanjung, Kampung Melala, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (13/5/2019).

Salah seorang putranya, Pratu Kasnun gugur ketika sedang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.
Kepastian tentang adanya prajurit TNI yang meninggal ketika bertugas di Papua, merupakan warga Dusun Tanjung, Kampung Melala, Kecamatan Celala, dibenarkan oleh Sekdes Kampung Melala, Halidi.
Kades Halidi menyebutkan bahwa ada salah seorang warganya di kampung itu yang tertimpa musibah.
"Benar, bahwa almarhum merupakan warga asli dari Dusun Tanjung," kata Halidi yang dihubungi Serambinews.com, melalui telepon seluler, Senin (13/5/2019) malam.
Meski telah dipastikan gugur dalam tugas, namun sebagian pihak keluarga prajurit TNI ini, masih belum percaya bila salah seorang anggota keluarga telah pergi lebih dulu menghadap Sang Khalik.

Menurut informasi yang diterima Halidi dari pihak keluarga korban, jenazah Pratu Kusnun diminta untuk dibawa kembali ke kampung halamannya untuk dikebumikan di Dusun Tanjung, Desa Melala, Kecamatan Celala.
"Tapi, kabarnya jenazah almarhum baru tiba besok malam. Itupun belum bisa kami pastikan apakah besok malam sampai kemari," jelasnya.
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur:
A
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Cerita Kesedihan Istri Pratu Kasnun Mulai Saat Suaminya Tertembak Sampai Akhirnya Gugur dan Tribunnews.com dengan judul Kronologis Baku Tembak TNI dan KKB di Papua hingga Gugurnya Pratu Kasnun Saat Hendak Dievakuasi