Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Niat Sholat Tarawih, Witir di Bulan puasa Ramadhan 1440 H/2019, Berjamaah atau Sendirian di Rumah

Ini niat Sholat tarawih dan witir di bulan puasa Ramadhan 1440 H atau 2019, berjamaah dan sendirian.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ini niat Sholat tarawih dan witir di bulan puasa Ramadhan 1440 H atau 2019, berjamaah dan sendirian. 

Setelah Sholat tarawih selesai dilanjutkan dengan dengan mengerjakan Sholat witir 3 rakaat. Sholat sunat witir ini boleh dikerjakan 3 rakaat salam (3 rakaat sekaligus, tanpa tasyahud awal) , atau pertama dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.

Cara pelaksanaan Sholat tarawih sama dengan cara pelaksanaan Sholat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya. Perbedaan hanya pada niat.

Niat Sholat tarawih

اصلى سنة التراويح ركعتين ماموما لله تعا لى

USHALII SUNNATAT TARAAWIIH RAK’ATAINI MA’MUUMAN LILLAHI TA’AALAA.

Terjemahannya: “Aku (niat) shalat sunat tarawih 2 rakaat mengikuti imam, karena Allah Ta’ala.”

Jika shalat sendiri, maka kata MA’MUUMAN (mengikut imam) dihilangkan. Sedangkan juka menjadi imam, maka kata MA’MUUMAN diganti dengan IMAAMAN (menjadi imam).

Di samping itu, dalam Sholat tarawih surat yang dibaca setelah Al-Fatihah sebaiknya adalah:

a. Malam tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan:

Setap rakaat pertama dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu: At- Takaatsur, Al-‘Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-‘Kautsar,. Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab. Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat Al-Ikhlash.

b. Malam pertengahan sampai akhir Ramadhan:

Setiap rakaat pertama dibaca surat Al-Qadr.

Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu: At-Takaatsur, Al-Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab.

Jika tidak mampu membaca surat-surat tersebut di atas, maka bacalah surat-surat yang telah dikuasai, karena pada dasarnya dalam membaca surat ini tidak ada aturan khusus.

Jadi boleh saja membaca surat apa saja yang dikehendaki. Sedangkan bagi makmum tak perlu membaca surat-surat tersebut, sama seperti shalat berjamaah lainnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved