Peringati Hari Pers, AJI Makassar Bahas Kasus Kekerasan Jurnalis
"Tentunya, panggung ini kita sebut saja panggung marah-marah sebagai kritik kita terhadap kasus-kasus kekerasan jurnalis,"
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Panggung 'marah-marah' digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar, di Jl Toddopuli 7, Sabtu (4/5/2019) petang.
Tepat di rumah Warkop Independen, AJI mengambil tema terkait "Kembali Merawat Kebebasan Pers" serta, Setop Kekerasan, Kriminalisasi Pers, Doxing dan Persekusi.
Dan salah satu sikap dalam baliho warna ungu jadi backround panggung "marah-marah" yaitu "Jurnalis Bukan Jurkam (Juru Kampanye), Jurnalis Harus Sejahtera,".
Baca: 12 Hari Persiapan Jelang Match 3 Piala AFC, PSM Makassar Tak Lagi Gelar Ujicoba
Baca: Briton Kembali Gelar The Cambridge Certificate Award Ceremony
"Tentunya, panggung ini kita sebut saja panggung marah-marah sebagai kritik kita terhadap kasus-kasus kekerasan jurnalis," kata salah satu pengurus AJI, Syahrul (31).
Seperti diketahui, panggung "marah-marah" ini adalah peringatan hari Pers tiap tanggal 4 Mei. Dihadiri para jurnalis dari berbagai platform, cetak, elektronik dan online.
Selain itu, hadir juga aktivis mahasiswa, pers mahasiswa, pekerja atau aktivis HAM, aktivis LSM dan NGO serta tetamu lain.
Seperti diketahui, pada tanggal 1 Mei 2019 lalu saat peringatan aksi May Day di Kota Bandung. Dua jurnalis disebut mendapat kekerasan oleh pihak kepolisian Bandung.
Baca: TRIBUNWIKI: Cari Tempat Service Elektronik? Ada 3 di Jl Monginsidi, Mulai Handphone Hingga AC
Kasus kekerasan jurnalis di Bandung ini, jadi salah satu pemantik bagi para aktivis dan jurnalis saling berdiskusi, dan saling berbagi tentang jumlah kasus kekerasan.
Tercatat, sejak 2014 kasus kekerasan yang dialami jurnalis Makassar hingga 2019 ini yang ditangani pihak kepolisian, dianggap jalan ditempat, bahkan seakan hilang. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: