Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPN Bongkar di Sumbar Hasil Real Count Beda dengan Pleno KPU, Benarkah Situng KPU Rugikan Capres 02?

BPN Bongkar di Sumbar Hasil Real Count Beda dengan Pleno KPU, Benarkah Situng KPU Rugikan Capres 02?

Editor: Ilham Arsyam
pemilu2019.kpu.go.id
Real count Pilpres di pemilu2019.kpu.go.id beda dengan hasil pleno KPU 

BPN Bongkar di Sumbar Hasil Real Count DI pemilu2019.kpu.go.id Beda dengan Pleno KPU, Benarkah Situng KPU Rugikan Capres 02?

TRIBUN-TIMUR.COM - Penghitungan real count KPU form C1 sampai Jumat (3/5/2019) siang ini telah mencapai 63,14 persen.

KPU telah melakukan hasil real count Pilpres 2019 di 513.606 dari 813.350 TPS atau tempat pemungutan suara.

Persentase perolehan suara Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi masih terus berubah.

Pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin (Jokowi-Amin) sampai pukul 10:45 memperoleh 55,95 persen dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) memperoleh 44,05 persen.

Dari 34 provinsi di Indonesia, baru provinsi Bengkulu yang pengitungan real count KPU Pilpres 2019 sudah 100 persen.

Baca: TERBARU Real Count KPU Pilpres 2019 Data Masuk 63%, Prabowo-Sandi Tertinggal 11,4 Juta Suara

Baca: 3 Link Live Streaming Siaran Langsung PSM vs Bhayangkara Jam 15.30, Susunan Pemain, Nonton HP Disini

Baca: Jokowi Kalah di Bengkulu padahal di Quick Count Lembaga Survei Menang, Kok Bisa? ini Penjelasannya

Tetapi, sebanyak 15 provinsi telah menyelesaikan penghitungan di lebih dari 80 persen TPS.

Salah satu provinsi yang penghitungan suaranya sudah di atas 80 persen adalah Provinsi Sumatera Barat.

Berdasarkan data Situng KPU, sampai pukul 10:45, penghitungan real count di Provinsi Sumbar sudah mencapai 86,9 persen.

Bahkan sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Sumbar telah menyelesaikan penghitungan hingga 100 persen.

Tetapi, hasil hitung real count KPU Pilpres 2019 di beberapa kabupaten Sumbar berbeda dengan hasil hitung manual yang telah diputuskan dalam rapat pleno KPU kabupaten/kota di provinsi ini.

Hasil rekapitulasi real count KPU sampai Jumat (3/5/2019) pukul 11:00 di 513.985 dari 813.350 TPS atau tempat pemungutan suara atau TPS (63,19 %). Hasil sementara menunjukkan pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin unggul di 21 provinsi dan luar negeri, sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di 13 provinsi. Jokowi-Maruf Amin memperoleh 55,95 % dan Prabowo-Sandi memperoleh 44,05 %.
Hasil rekapitulasi real count KPU sampai Jumat (3/5/2019) pukul 11:00 di 513.985 dari 813.350 TPS atau tempat pemungutan suara atau TPS (63,19 %). Hasil sementara menunjukkan pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin unggul di 21 provinsi dan luar negeri, sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di 13 provinsi. Jokowi-Maruf Amin memperoleh 55,95 % dan Prabowo-Sandi memperoleh 44,05 %. (Wartakotalive.com/KPU)

Jubir BPN Bongkar Beda Real Count dan Hitung Manual

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, akhirnya membongkar perbedaan data hasil pleno KPU dengan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU.

Perbedaan mencolok hasil pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Situng KPU itu terjadi tidak hanya di satu kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).

Menurut  Andre Rosiade,  data hasil pleno tiga KPU kabupaten dan kota di Sumbar berbeda dengan data di Situng KPU yang sudah mencapai 100 persen.

ANDRE Rosiade, Wakil Sekjen Partai Gerindra
ANDRE Rosiade, Wakil Sekjen Partai Gerindra yang juga Jubir BPN (Istimewa)

Berdasarkan catatan Wartakotalive,com, hasil hitung real count KPU Pilpres 2019, di Provinsi Sumbar pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin kalah telak dari pasangan Prabowo Subianti-Sandiaga Uno.

Sampai Jumat (3/5/2019) pukul 11:00 WIB, di Provinsi Sumbar, Jokowi-Amin hanya memperoleh 348.362  suara atau 13,82 persen.

Sementara itu, pasangan Prabowo-Sandi sampai Jumat siang ini meraih 2.172.869  suara atau 86,18 persen.

Total suara yang sudah dihitung di Sumatera Barat adalah  2.521.231 suara.

3 Kabupaten/Kota di Sumbar Salah Hitung

Tiga kota dan kabupaten yang mengalami kesalahan atau kekeliruan data Situng tersebut adalah Kabupaten Sijunjung, Kota Padang Panjang dan Kota Sawahlunto.

Andre Rosiade menduga kesalahan entri data di Situng KPU RI bukan lagi karena human error, tapi memang ada masalah besar.

Untuk itu, Situng menurutnya lebih baik dihentikan daripada KPU memberikan informasi tidak valid dan menyesatkan bagi masyarakat.

"Ini bukan human error lagi, ada masalah besar. Dari hasil pleno tiga KPU kabupaten dan kota di Sumbar, semuanya berbeda jauh dengan Situng. Malahan Situng merugikan pasangan Prabowo-Sandi," kata Andre kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2019) pagi.

Dari hasil pleno KPU Sijunjung, Prabowo-Sandi mendapatkan 110.012 suara, sementara di Situng hanya 108.859.

Padahal suara yang masuk di Situng sudah 100 persen.

Perbedaan tersebut, menurut caleg DPR RI partai Gerindra dari Dapil Sumbar itu, menghilangkan 2.847 suara Prabowo-Sandi di Situng.

Sementara di Padang Panjang, hasil pleno menetapkan Prabowo-Sandi mendapatkan 27.645 suara, sementara di Situng hanya 27.447 suara, berbeda 198 suara.

"Dari pada meresahkan masyarakat, kita minta Situng ini tidak usah dilanjutkan. Mari kita tunggu saja hasil pleno KPU," katanya.

Andre menduga ada indikasi Situng dibuat untuk menaikkan suara salah satu paslon dan menurunkan paslon lainnya.

"Situng yang dibuat KPU datanya tidak valid. Ini tentu meresahkan dan menambah kecurigaan masyarakat. Apa benar Situng ini gunanya untuk menaikkan suara salah satu paslon ?" kata Andre.

Sebelumnya diberitakan ada perbedaan 2.847 suara Prabowo-Sandi dan 221 suara Jokowi-Maaruf Amin di pleno KPU Sijunjung dengan Situng.

Di Situng yang sudah 100 persen, pasangan Prabowo-Sandi memperoleh 108.859 suara.

Sementara pleno KPU Sijunjung memperoleh 110.012 suara.

Sementara suara Jokowi-Maaruf Amin di Situng hanya 15.484 suara dan di pleno menjadi 15.705.

Perbedaan hasil antara Situng dengan pleno juga terjadi di Kota Sawahlunto.

Pleno KPU Sawahlunto menetapkan pasangan Prabowo-Sandi menang dengan 31.341 suara, sementara di Situng yang sudah 100 persen mendapatkan 31.418 suara.

Pasangan capres Jokowi-Maaruf mendapatkan 7.077 suara berdasarkan hasil pleno, namun di Situng tertulis 7.091 suara.

Untuk Padang Panjang, hasil pleno KPU setempat, Prabowo-Sandi mendapatkan 27.645 suara dan di Situng 27.447.

Kemudian Jokowi-Maaruf Amin mendapatkan 3.993 di pleno dan di Situng tertulis 3.976 suara. Pleno KPU Padang Panjang sendiri sudah dilaksanakan pada 27 April 2019 lalu, namun data di Situng belum juga diperbaiki.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kehilangan 2.847 suara di Sumatera Barat, BPN Minta Situng Dihentikan"


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved