Jokowi Kalah di Bengkulu padahal di Quick Count Lembaga Survei Menang, Kok Bisa? ini Penjelasannya
Jokowi Kalah di Bengkulu padahal di Quick Count Lembaga Survei Menang, Kok Bisa? ini Penjelasannya
3. Agung Baskoro
Dalam cuitannya, Analis Politik Poltracking Institute, Agung Baskoro menulis, ketika ditelusuri hasil quick count nasional yang dilakukan pihaknya sampai ke provinsi, maka margin of error-nya pun berbeda.
Terlebih untuk provinsi yang populasinya kecil.
Seperti Bengkulu yang TPS-nya hanya 0,76 persen dari jumlah TPS secara nasional.
"Quick count nasional ktika ditelusuri ke provinsi sdh beda margin of error nya."
"terutama utk provinsi2 populasi kecil."
"Jmlah TPS bengkulu 0.76% dr Jumlah TPS scr nasional, dg MoE 9.65%."
"QC nasional, MoE 1 % sila diuji dg RC KPU. Thanks tweps cc @hantayuda," tulis Agung Baskoro.
https://twitter.com/AgungBaskoro/status/1121820594540961792
Sementara itu, dalam lampiran laporan hasil quick count Indikator menyebutkan, Bengkulu termasuk dalam daerah yang kemungkinan besar posisi hasil quick count bisa berubah.
Sehingga belum bisa ditentukan paslon pemenang.
4. Saiful Mujani

Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan, pada dasarnya quick count merupakan prediksi hasil nasional.
Bila dilihat dari provinsi, maka tergantung jumlah pemilih di provinsi tersebut.
Menurutnya, Bengkulu merupakan provinsi dengan jumlah pemilih yang relatif kecil sehingga kuota sampelnya juga kecil.
"qc dasarnya untuk prediksi hasil nasional."
"kl dilihat nasional itu per provinsi maka tergantung jumlah pemilih di provinsi itu. benguku adalah provinsi dg jumlah pemilih relatif kecil sehingga kuota sampelnya juga kecil."
"tidak bisa dibaca siapa menang bila selisihnya tipis."
Namun, karena SMRC menggunakan sampel yang lebih besar dari lembaga lain, maka hasil quick count SMRC cukup mirip dengan hasil real count di Situng KPU.
"Namun, sampel qc smrc lebih besar dari teman2 lain sehingga kuota untuk bengkuku sampelnya kebih besar sehingga hasilnya cukup sepola dengan hasil 100 persen kpu di bengkulu," tulisnya.
Jokowi Masih Unggul
Ya, tapi kemenangan Prabowo-Sandi itu baru di Bengkulu saja. Masih ada deretan real count Pilpres 2019 di provinsi lain yang masih berjalan atau belum mencapai 100 persen.
Sejauh ini pergerakan prosentase nasional kedua Paslon, yakni Jokowi-Maruf maupun Prabowo-Sandi, masih sesuai dengan hasil quick count lembaga kredibel yang terdaftar di KPU RI.
Ya, Jokowi-Maruf jauh lebih unggul dari Prabowo-Sandi.
Update terbaru real count Pilpres 2019 di situs pemilu2019.kpu.go.id, sampai saat ini sudah mencapai 61.41821% suara yang masuk sampai Kamis (2/5/2019) pukul 11.45.
Sampai saat ini Paslon Jokowi-Maruf memimpin dengan 56,06 persen.
Angka itu menunjukkan presentase perolehan suara Jokowi-Maruf kembali naik ketimbang rabu kemarin dimana sempat menyentuh 55,99 persen.
Ini merupakan momen kenaikan pertama setelah beberapa hari beruntuk Suara Jokowi-Maruf cenderung mengalami tren penurunan.
Sementara suara Prabowo-Sandi kini ada di posisi 43,94 persen, atau kembali turun dari sebelumnya 44,01 persen.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan mengesahkan hasil Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 pada 22 Mei 2019 nanti.
Dengan perbedaan angka seperti ini, Prabowo-Sandi memiliki wilayh provinsi dimana mengalami kekalahan telak.
Wilayah paling parah adalah di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tapi dari antara Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTT, Prabowo-Sandi terlihat suaranya paling hancur lebur di NTT.
Ya, Prabowo-Sandi hanya memperoleh 11,29 persen suara di NTT.
Sedangkan Paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf memperoleh 88,71 persen suara di NTT.
Simak selengkapnya disini. Klik disini.
Sementara itu Jokowi-Maruf juga mengalami kekalahan telak di beberapa kota.
Ini daftar kota dimana suara Jokowi-Maruf kalah telak dari Prabowo-Sandi per pukul 11.30 pada Selasa (30/4/2019) :
1. Aceh Barat
Jokowi-Maruf : 14,05 persen suara
Prabowo-Sandi : 85,95 persen
2. Aceh Barat daya
Jokowi-Maruf : 10,31 persen
Prabowo-Sandi : 89,69 persen
3. Aceh Besar
Jokowi-Maruf : 9,42 persen
Prabowo-Sandi : 90,58 persen
4. Aceh Jaya
Jokowi-Maruf : 10,26 persen
Prabowo-Sandi : 89,74 persen
5. Aceh Selatan
Jokowi-Maruf : 9,58 persen
Prabowo-Sandi : 90,42 persen
6. Aceh Singkil
Jokowi-Maruf : 27,62 persen
Prabowo-Sandi : 72,38 persen
7. Aceh Tamiang
Jokowi-Maruf : 16,00 persen
Prabowo-Sandi : 84,00 persen
8. Aceh Tengah
Jokowi-Maruf : 39,43 persen
Prabowo-Sandi : 60,57 persen
9. Aceh Tenggara
Jokowi-Maruf : 25,67 persen
Prabowo-Sandi : 74,33 persen
10. Aceh Timur
Jokowi-Maruf : 10,17 persen
Prabowo-Sandi : 89,83 persen
11. Aceh Utara
Jokowi-Maruf : 7,47 persen
Prabowo-Sandi : 92,53 persen
12. Bireuen
Jokowi-Maruf : 6,67 persen
Prabowo-Sandi : 93,33 persen
13. Banda Aceh
Jokowi-Maruf : 13,01 persen
Prabowo-Sandi : 86,99 persen
14. Langsa
Jokowi-Maruf : 11,50 persen
Prabowo-Sandi : 88,50 persen
15. Lhokseumawe
Jokowi-Maruf : 8,38 persen
Prabowo-Sandi : 91,62 persen
16. Sabang
Jokowi-Maruf : 12,31 persen
Prabowo-Sandi : 87,69 persen
17. Nagan Raya
Jokowi-Maruf : 12,33 persen
Prabowo-Sandi : 87,67 persen
18. Pidie
Jokowi-Maruf : 8,37 persen
Prabowo-Sandi : 91,63 persen
19. Pidie Jaya
Jokowi-Maruf : 7,71 persen
Prabowo-Sandi : 92,29 persen
20. Pariaman
Jokowi-Maruf : 8,31 persen
Prabowo-Sandi : 91,69 persen
21. Padang Pariaman
Jokowi-Maruf : 9,61 persen
Prabowo-Sandi : 90,39 persen