200 Relawan Makassar Tanam Mangrove di Pesisir Pantai Untia
Ada 200 relawan dari berbagai komunitas dan elemen masyarakat yang ada di Kota Makassar, dan tim dari Yayasan Hadji Kalla
Penulis: Hasan Basri | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Yayasan Hadji Kalla melalui Bidang Humanity & Environment menginisiasi penanaman 1.500 mangrove di pesisir pantai Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sabtu (27/4/0219).
Ada 200 relawan dari berbagai komunitas dan elemen masyarakat yang ada di Kota Makassar, dan tim dari Yayasan Hadji Kalla hadir diacara itu.
Kepala Dinas pengelolaan Lingkungan Hidup Sulawesi Selatan, Andi Hasbi Nur yang turut dalam hadir dalam acara itu, menyambut antusias kegiatan penanaman pohon mangrove yang diinisiasi oleh Yayasan Hadji Kalla.
"Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla yang telah menginisiasi kegiatan penanaman mangrove pada hari ini,"kaya Andi dalam rilisnya.
Dia mengatakan tanaman Mangrove menjadi elemen penting yang mampu menjaga stabilitas dan ekosistem laut terutama di pesisir.
Batang Mangrove ditanam dengan cara mengikat batang pohon Mangrove ke air yang telah ditancapkan ke tanah di pinggir laut dengan jarak tanam 1,5 meter tiap pohonnya.
Lewat penanaman ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dengan terlibat langsung dalam acara seperti ini.
"Saya kira kegiatan seperti ini penting utnuk tetap mejaga ekosistem di pesisir laut kita. Hal ini juga bisa semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat kita untuk ikut terlibat dan menjaga lingkungan dengan cara menanam pohon mangrove di pinggir pantai”, lanjutnya.
Kepala Bidang Humanity & Environment, Yayasan Hadji Kalla, Abdul Hakim menyebutkan, penanaman berlangsung dari pukul delapan pagi hingga lima sore. Luas area yang akan ditanami 15000 pohon mangrove adalah lima hektar.
Penanaman Mangrove dikatakan adalah program rutin tiap tahun. Tahun lalu, Yayasan Hadji Kalla juga melakukan penanaman Mangrove di pesisir laut Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone.
“Saya melihat bahwa kesadaran akan kelestarian lingkungan di tengah masyarakat kita semakin tumbuh dan kuat, terlebih pada kalangan muda, milenials dan kelompok komunitas," ujarnya.
" Terbukti bahwa ketika informasi penanaman mangrove ini tersebar, banyak dari mereka yang ingin ikut terlibat dan mengambil peran langsung dalam kegiatan yang terkait dengan konservasi. Saya juga berharap kedepannya semakin banyak orang yang sadar akan hal tersebut dan ikut menjadi bagian dalam menjaga kelestarian lingkungan”, Jelasnya.
Ia menambahkan kegiatan penanaman 15000 pohon Mangrove t merupakan rangkaian acara peringatan hari bumi dan milad ke 35 Yayasan Hadji Kalla.
Kedepannya Yayasan Hadji Kalla dengan empat bidang yang ada, yakni - Bidang Humanity & Environment, Bidang Islamic Care, Bidang Educare dan Bidang Economic & Social Care akan terus hadir dalam memberikan layanan sosial kepada masyarakat khususnya di Sulsel.
Indah, salah satu peserta dari Komunitas Sepeda Gowesers Unbranded turut mengapresias penanaman Mangrove demi menjaga stabilitas dan ekosistem laut terutama di pesisir.
"Kegiatan seperti ini harus sering dilakukan untuk bisa menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan. Terlebih pada kalangan muda dewasa ini yang tingkat kesadarannya dalam ikut menjaga lingkungan masih sangat rendah," harapnya.