OPINI - Literasi Sains dan Pembentukan Karakter
Penulis adalah Dosen pendidikan Biologi, Universitas Negeri Makassar (UNM)

Hanya saja, tantangan utama yang sering dihadapi adalah bagaimana merancang pembelajaran yang dapat mendorong literasi sains sekaligus memperkuat karakter siswa.
Beberapa hasil studi pendidikan sains menunjukkan bahwa literasi sains dan nilai-nilai karakter dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang berorientasi pada isu-isu sosial ilmiah (ISI).
Pembelajaran yang melibatkan ISI juga relevan dengan kondisi Indonesia sebagai negara berkembang dengan populasi penduduk keempat terpadat di dunia, ada banyak potensi isu-isu sosial dan lingkungan yang dapat diintegrasikan ke dalam kelas.
Namun demikian, guru perlu memperhatikan aspek pengetahuan ilmiah dan dimensi sosial dari isu yang dipilih sehingga memenuhi kriteria sebagai ISI.
Sebagai contoh, isu pencemaran laut oleh sampah plastik.
Salah satu kejadian yang mengejutkan banyak orang dari isu ini yaitu ditemukannya seekor paus sperma (physeter microcephalus) yang mati terdampar di pesisir pantai Kepulauan Wakatobi pada November 2018 lalu dengan hampir 6 kg sampah plastik di dalam tubuhnya.
Ada banyak konten sains yang dapat dikaitkan dengan isu ini, antara lain konsep mengenai ekosistem dan proses-proses di dalamnya, polusi lingkungan, dan dekomposisi sampah secara alami.
Dimensi sosial dan moralnya pun sangat luas.
Membelajarkan sains dengan menggunakan isu ini dapat melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas, seperti debat, bermain peran, atau studi kasus.
Baca: Tujuh PPK di Maros Rekapitulasi Suara Hari Ini, Lokasi Dijaga Ketat Polisi
Terlebih lagi, siswa dapat berlatih mencari data dan informasi yang berkaitan dengan isu tersebut dari berbagai sumber resmi dan terpercaya, sehingga melatih sikap kritis mereka.
Tentu, pembelajaran sains yang berorientasi pada ISI hanya salah satu dari sekian banyak pendekatan yang dapat dipilih oleh guru untuk membantu siswa mencapai kompetensi pada kurikulum.
Guru dapat melakukan berbagai inovasi lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendukung program pemerintah dalam membudayakan literasi dan pembentukan nilai-nilai karakter di sekolah. (*)
Catatan: tulisan ini telah terbit di Tribun Timur edisi cetak, Sabtu (20/04/2019)