Didukung Mayoritas Kepala Daerah, Keok di Sulsel, Pengamat: 7 Bulan Isu Sudutkan Jokowi
Ali Armunanto SIP MSi menganggap kekalahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di Sulsel karena indikator kepala daerah pendukung tidak bisa jadi acuan.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Ali Armunanto SIP MSi menganggap kekalahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di Sulawesi Selatan karena indikator kepala daerah pendukung tidak bisa dijadikan acuan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Indikator dalam Pilkada tidak bisa dipakai untuk melihat Pilpres. Konteksnya berbeda dan kondisi kebatinan masyarakat pemilih juga berbeda," kata Ali Armunanto SIP MSi, Sabtu (20/4/2019).
Ali menganggap khusus untuk Sulsel, absennya Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dari konteks politik dan tidak adanya sentimen primordial menjadikan pertarungan Pilpres menjadi murni pertarungan opini dan wacana.
"Akhirnya dimenangkan oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Sulsel," katanya.
Ali menganggap kepala daerah sudah bekerja ke Jokowi-Ma'ruf dengan hadir langsung di kampanye akbar.
"Saya rasa mereka bekerja, namun masyarakat punya pilihan sendiri dimana mereka selama 7 bulan sudah dibombardir dengan berbagai isu yang menyudutkan pemerintahan Jokowi," katanya.
"Tidak hadirnya sentimen primordial dalam pilpres membuat masyarakat beralih ke isu-isu populis dalam menjatuhkan pilihan."
Dari perhitungan cepat, pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin meraih 48,17 persen suara dan pasangan calon presiden dan wakil presiden 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 51,83 persen suara di Pulau Sulawesi.
Berdasarkan peta sebaran dalam hitung cepat ini, Jokowi-Ma'ruf unggul di Sulawesi Utara, sedangkan Prabowo-Sandiaga di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Mereka berbagi suara di Sulawesi Barat.
Sementara itu, data terbaru Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng), Pukul 17.08 wita dari website https://pemilu2019.kpu.go.id/# /ppwp/hitung-suara, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin meraih 46,59 persen, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 53,41 persen.
Data sementara yang masuk yakni 1.536 dari 26.355 TPS 5,82812 persen.
Joko Widodo mendapatkan dukungan dari gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Sulsel Sudirman Sulaiman.
Selain itu, ada juga kepala daerah dari partai pengusung yakni Wali Kota Makassar Danny Pomanto (Nasdem), Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan (Golkar); Bupati Jeneponto Ikhsan Iskandar (Golkar); Bupati Bantaeng Ilhamsyah Azikin (Nasdem); Bupati Selayar Basli Ali (Golkar); Bupati Bone Fashar Padjalangi (Golkar).
Selain itu, ada Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid (Golkar); Bupati Barru, Suardi Saleh (Nasdem); Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (Golkar); Bupati Soppeng, Kaswadi Razak (Soppeng); Bupati Enrekang, Muslimin Bando (Golkar), Bupati Luwu Timur, Thoriq Husler (Golkar); Wali Kota Palopo, Judas Amir (Nasdem).
Sementara itu, kepala daerah di Sulsel tak ada berani sampaikan dukungan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca: C1 Berhologram Diduga Tercecer, Rekap Pilpres TPS 6 Desa Osango di Kecamatan Mamasa Terhenti
Baca: pemilu2019.kpu.go.id - Hasil Real Count KPU Pilpres 2019, Jokowi-Maruf Turun dari 56,46 % ke 54,68 %
Baca: Hasil Real Count Pilpres 2019 jurdil2019.org: Prabowo-Sandi Unggul 60,2%, Jokowi-Maruf Kalah 37,9%
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: