ILC TV One
ILC TV One Semalam, Jusuf Kalla Tim Sukses 01 Ini Ulasannya Soal Pilpres Damai Tak Seperti Paskistan
ILC TV One tadi malam, Jusuf Kalla Tim Sukses 01 Ini Ulasannya Soal Pilpres Damai Tak Seperti Paskistan
"Ada beberapa. Tapi, khususnya akhir-akhir ini tidak ada," ungkapnya saat pemaparan.
Jusuf Kalla menambahkan jika mengartikan damai itu adalah dari segi ada konflik, maka ia tegaskan kembali hampir tidak ada untuk kali ini.
Dalam empat Pemilu langsung terakhir, kata Jusuf Kalla, jika dibandingkan dengan negara-negara sekitar Indonesia khususnya di Benua Asia.
Maka, penyelenggaraan Pemilu di Indonesia adalah yang paling damai.
"Kita yang paling damai. Kalau di Filipina, kalau tidak puluhan atau ratusan orang meninggal ya bukan kampanye Pemilu disana. Di Pakistan malah calonnya yang ditembak. Jadi, begitu perbandingannya," terangnya.
Jusuf Kalla berpandangan mungkin kata damai itu bermakna kembali tetap damai. Terkecuali, jika situasi dan kondisinya seperti yang dikatakan oleh Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Moeldoko.
Baca: Hasil Quick Count atau Hitung Cepat dan Exit Poll Pilpres 2019 Akan Dirilis SMRC Sore Ini
Baca: Hasil Exit Poll Pilpres atau Pemilu 2019 Akan Dilansir SMRC - LSI, Pakai 3 Ribu Responden
Moeldoko menyatakan konflik yang terjadi di Pemilu karena perdebatan dan kampanye negatif itu terjadi.
"Di Pemilu dunia, ini dua-duanya muncul, perdebatan dan kampanye negatif. Dan itu sah-sah saja untuk hal itu. Yang tidak boleh itu kampanye hitam," tegas Jusuf Kalla.
Menurut dia, masalah yang timbul di Pemilu Indonesia karena rumitnya sistem. Jusuf Kalla menyoroti sistem Pemilu 2019 yang menggabungkan antara Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
"Itu adalah salah satu masalah rumitnya. Akhirnya, banyak orang yang tidak mengetahui adanya Pileg. Karena yang selalu muncul tiap hari adalah Pilpres saja," timpal Jusuf kalla.
Padahal, Pileg sangat penting karena akan bekerja selama lima tahun untuk mewakili rakyat.
Selain masalah penggabungan Pilpres dan Pileg, Jusuf Kalla juga beranggapan lamanya masa kampanye selama tujuh bulan sangat melelahkan untuk semua pihak.
"Termasuk masyarakat yang mendengarkan perdebatan setiap hari. Saya kira capek juga," imbuh dia.
Jusuf Kalla menambahkan jika dilihat dari sisi itu, apa yang terjadi dalam Pemilu selama ini begitu damai.
Ia mengakui riak-riak perdebatan di medsos memang ramai, tapi tidak menimbulkan efek konflik fisik di masyarakat. Kenyataan itu adalah hal yang selalu dipuji.