Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2019

Logistik Pemilu 2019 Sampai di Salena Sulteng, Ketua TPS Jamin Keamanan

Lingkungan Salena, di Kelurahan Buluri, Ulujadi, Sulteng, ditetapkan pihak kepolisian sebagai lokasi paling rawan pelanggaran pemilihan umum

Penulis: Muhakir | Editor: Suryana Anas
TRIBUNPALU.COM/MUHAKIR TAMRIN
Pendistribusian logistik Pemilu 2019 di TPS 10 dan 11 Dusun Salena, Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Selasa (16/4/2019) sore. 

TRIBUNPALU.COM, PALU -- Lingkungan Salena, di Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Sulteng, ditetapkan pihak kepolisian sebagai lokasi paling rawan pelanggaran pemilihan umum.

Hal itu berdasarkan analisis jarak yang jauh dan kondisi komunikasi yang belum lancar.

Selasa (16/4/2019) sore, logistik Pemilu 2019  sampai di Dusun Salena, dikawal anggota kepolisian dan satuan perlindungan masyarakat (Linmas).

Baca: Nama Anda Tidak Tercantum di DPT Kota Palu? Ini Yang Harus Dilakukan

Baca: Segini Jumlah DPTHP-3 di Kabupaten Barru, Didominasi Pemilih Perempuan

Baca: 11 Jam Jelang Pencoblosan Pilpres 2019, Perbatasan Makassar-Maros Macet

Baca: H-1 Pemilu, Bupati Bulukumba Pantau Sejumlah TPS

Di Dusun Salena, tempat pemungutan suara (TPS) ada dua, yakni TPS 10 dan TPS 11 Kelurahan Buluri.

Suhaidi, Ketua TPS 10 Kelurahan Buluri Lingkungan Tiga Salena, RW 06 RT 1 mengatakan, meski lokasi mereka ditetapkan sebagai lokasi paling rawan di Kota Palu, tetapi dia yakin proses pemilu akan berjalan aman dan lancar.

"Saya yakin, selama ini (pemilu, red) tidak pernah rusuh di sini," terangnya.

Di TPS 10 sendiri kata Suhaidi, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 166, terdiri dari 84 laki-laki dan 82 perempuan.

"Sebenarnya 170 orang, tapi ada yang meninggal, ada yang sudah pindah tempat tinggal," jelasnya.

Sementara itu, di TPS 11 Kelurahan Buluri, terdapat 186 dpt, 93 lalu-laki dan 93 perrempuan.

Seli, Ketua TPS 11 Kelurahan Buluri mengatakan, pihaknya menjamin tidak akan ada pelanggaran yang terjadi.

" Cuma kami-kami orang sini saja, kami juga tidak sembarang terima kalau orang tidak jelas, apalagi kalau bikin kacau pemilu di sini," jelas Seli.

Yang menjadi perhatian mereka yaitu, bukan masalah kerawanan seperti yang diberitakan.

Mereka mengaku harus menyediakan pendamping di TPS.

Sebab, masih terdapat beberapa lanjut usia yang akan menggunakan hak pilihnya.

" Jadi kami sediakan pendamping, ada juga yang belum tahu bahasa Indonesia, dan belim bisa membaca," terangnya.

(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)

Lihat videonya berikut ini:

Cek videonya di bawah ini:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved