Pilpres 2019
Update Hasil Survei 9 Lembaga H-5 Pilpres 2019, 8 Unggulkan Jokowi Cuma 1 Prediksi Prabowo Menang
Update Hasil Survei 9 Lembaga H-5 Pilpres 2019, 8 Unggulkan Jokowi Cuma 1 Prediksi Prabowo Menang
TRIBUN-TIMUR.COM - Hari H Pilpres 2019 tersisa 5 hari.
Masyarakat Indonesia akan menyalurkan hak pilihnya di TPS Rabu 17 April 2019 pekan depan. Apakah Jokowi-KH Maruf Amin atau Prabowo-Sandiaga Uno yang unggul?
Sebanyak sembilan lembaga survei merilis hasil survei terbarunya untuk memotret dan memprediksi perilaku pemilih.
Dari sembilan lembaga survei elektabilitas Jokowi vs Prabowo tersebut hanya data Puskaptis yang unggulkan Prabowo-Sandi. Delapan lembaga lainnya mengunggulkan Jokowi.
Baca: Rocky Gerung & Prabowo Pelukan Audiens Riuh, Daftar Loyalis 02 di Pidato Kebangsaan Ada Jenderal
Baca: Reaksi Mahfud MD Ditawari Jadi Ketum PPP Ganti Romi, Sebut Menteri Agama hingga Jenderal Luhut
Baca: TRIBUNWIKI: Lagu BLACKPINK DDU-DU DDU-DU Capai 750 Juta Viewer, Pecahkan Rekor! Berikut Ulasannya
1. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
Berdasarkan data SMRC, jika Pilpres 2019 diadakan pada awal April ini maka pasangan Jokowi-Amin dipastikan unggul atas Prabowo-Sandi.
Berdasarkan survei yang dilakukan SMRC yang dilakukan pada 5-8 April 2019, elektabilitas paslon nomor urut 01, Jokowi-Amin 56,8 persen, sedangkan paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi 37 persen.
"Yang menjawab tidak tahu atau rahasia sebanyak 6,3 persen," kata Deni Irvani, Direktur Riset SMRC dalam acara rilis survei Tren Pilihan Presiden-Wakil Presiden Seminggu Menjelang Hari-H.
Deni mengatakan, survei terbaru ini dilakukan pada 5-8 April 2019 dengan metode wawancara tatap muka dan diikuti 2.285 responden yang dipilih secara random di seluruh Indonesia.
Survei SMRC memiliki margin of error sebesar 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Deni, keunggulan Jokowi-Amin atas Prabowo-Sandi terlihat dalam tiga pengukuran lain.
Di antaranya, jika responden yang belum memilih bisa diprediksi, maka elektabilitas Jokowi-Amin diperkirakan antara 56 persen sampai 60,5 persen.
Sementara Prabowo-Sandi antara 39,5 persen sampai 44 persen.
Selain itu, Deni juga menjelaskan hasil pengukuran dengan metode tidak langsung.
Dalam pengukuran ini, digunakan metode skala bipolar, yaitu pengukuran dengan skala 0-10.