Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Giliran Kepsek SMA/SMK 5 Kabupaten/Kota Ini Dikumpul Gubernur Nurdin Abdullah Jelang Pilpres

Giliran kepala sekolah SMA/SMK dan SLB asal kabupaten Pangkep, Maros, Takalar, Gowa, dan kota Makassar di kumpul Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Munawwarah Ahmad
Saldy/Tribun Timur
Suasana psra Kepsek yang dikuncikan oleh Satpol PP di ruang pola. Sikap ini dilakukan Satpol karena didalam ruang pola telah hadir lebih dulu Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, Jumat (12/4/2019) 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Setelah kumpul para kepala daerah se-Sulsel, giliran kepala sekolah SMA/SMK dan SLB asal kabupaten Pangkep, Maros, Takalar, Gowa, dan kota Makassar di kumpul Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah.

Pertemuan digelar tertutup ini berlangsung di ruang pola kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, kota Makassar, Jumat (12/4/2019), sekitar pukul 14.30 wita hingga 16.30 wita.

Baca: Nurdin Abdullah Ingatkan Kepala Sekolah Hoaks Musuh Bersama Jelang Pemilu 2019

HM Nurdin Abdullah yang masih mengenakan baju koko berwarna putih itu, tampaknya terlihat sangat serius dengan agenda kumpul-kumpul para Kepsek.

Setiap sudut ruangan dikunci.

Pengeras suara yang biasanya terdengar dari luar ruangan kali ini bahkan nyaris tak terdengar dari dalam forum.  

Pantauan tribun-timur.com, parahnya para Kepala Sekolah telat hadir itu dikuncikan dan dilarang masuk ruangan.

Omelan dan gelisah para Kepsek pun memuncak saat petugas Satpol PP melarangnya masuk.

Beberapa kepala sekolah merasa undangan Gubernur ini tidak menghargai mereka yang telah datang dari jauh, khususnya Takalar dan Pangkep.

Akibatnya, pintu masuk ruang pola kantor Gubernur Sulsel pun terlihat padat.

Meski begitu, para kepsek yang dilarang masuk bergabung dengan Kepdek lainnya tetap diberikan snack yang telah diberikan dalam kemasan dos.

Sementara itu, Kepala SLB 2 Makassar Abdulrachman mengatakan kedatangannya atas undangan cabang dinas.

Undangan ngumpul bareng dengan Gubernur ini, melalui undangan whatsapp.

"Kita kemarin diundang lewat whatsapp masuk undangannya," katanya.

Hal yang sama, diungkapkan Kepsek SMA 15 Makassar, Gunyamin.

Ia juga telat.

Menurutnya dalam undangan itu, ditampilkan rapat bersama Gubernur atas penguatan pendidikan di sekolah.

Usai rapat, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menegaskan pertemuan itu berlangsung lancar dan tidak kaku.

"Ah terbuka kok, siapa yang kunci, mau di marahi itu," katanya.

Ia menyebutkan dalam arahannya, ia meminta kepala sekolah SMA dan sederajat untuk patuh dengan kepala daerah.

"Banyak kepala daerah bilang kepala sekolah terlalu sombong. Karena dia merasa SMA dibawah pengawasan Pemprov bukan Pemkab atau Pemkot," katanya.

Nurdin berharap Kepsek menjunjung tinggi nilai dan budaya bugis makassar sebagai sipakatau (saling menghargai sesama).

Menurutnya, setelah alih tanggungjawab dari kebupaten dan kota diserahkan ke provinsi untuk pengelolaan SMA, SMK, dan SLB, kepala sekolah berubah sikap.

"Memang tanggungjawab pengelolaan SMA, SMK, dan SLB adalah pemprov. Tatapi bapak-bapak kepala sekolah bertugas di kabupaten dan kota. Yang punya wilayah bupati dan walikota. Kepala jangan sombong," ujarnya.

Ia menyebutkan dirinya sangat merasakan kepala sekolah tiba-tiba berubah sikap setelah SMA, SMK, dan SLB diambil alih pemerintah provinsi.

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved