Variasi 5 Makassar, Sanggar Seni Singkolo Tampil jadi Pembuka Acara
Ketua panitia Variasi 5 Makassar, Nurul Rafiah Nursalim mengatakan tari salonreng merupakan tari yang dikenal cukup sangat sakral.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM MAKASSAR - Festival Tari Mahasiswa Nasional (Variasi) 5 Makassar yang digelar UKM Seni dan Budaya Talas, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) akan berlansung Senin-Minggu (8-14/4/2019).
Kegiatan yang mengusung konsep kebudayaan dan kekininian ini turut menggandeng sanggar seni Singkolo dalam opening ceremony yang diselenggarakan di Balai Sidang Unismuh Makassar, Senin (8/4/2019).
Baca: VIDEO: Mentan RI Resmikan Kampus II Polbangtan Gowa di Bone
Baca: Videonya Tampar Kanit Provost Beredar, Mahasiswa Filsafat Makassar Resmi Tersangka , Ini Fotonya
Salah satu sanggar seni yang berasal dari Bulukumba ini menampilkan tarian salonreng yang telah berusia lebih 400 tahun.
Tarian adat yang ada sejak pertengahan abad XVII ini menampilkan para penari yang terkenal pada tahun 70-an.
Ketua sanggar seni Singkolo, Andi Afriansyah dalam rilisnya ke Tribun Timur, Selasa (8/4/2019) mengatakan bangga tari salonreng bisa tampil dalam ajang nasional.
Baca: Niat Pindah Kampus, Mahasiswa Kedokteran Unismuh Kena Tipu Rp 178 Juta
"Dengan tampilnya tari salonreng dipementasan tari nasional menjadi motivasi kami di sanggar untuk menggali kembali nilai-nilai budaya di desa Ara-Lembanna, dimana tari salonreng ini sudah berumur lebih 400 tahun dan masih tetap terjaga keasliannya karena diajarkan secara turun-temurun," kata lelaki yang kerap disapa Anca ini .
Anca berharap, pemerintah kabupaten Bulukumba bisa memberikan perhatian lebih terhadap tari salonreng pasalnya para penari yang tampil diacara Variasi 5 Makassar merupakan generasi terakhir dari desa Ara-Lembanna yang menjaga keaslian tari salonreng.
Ketua panitia Variasi 5 Makassar, Nurul Rafiah Nursalim mengatakan tari salonreng merupakan tari yang dikenal cukup sangat sakral.
"Kami memilih tari salonreng sebagai pembuka acara karena merupakan tari yang sangat sakral apalagi para penarinya berusia 50-an tahun keatas," tutur Fia.(*)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: