Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kronologi Meninggalnya Anggota Mapalasta UIN Alauddin di Lompobattang

Salman Anwar, pendaki yang ditewas di Gunung Lompobattang telah berhasil dievakuasi oleh Basarnas dibantu mahasiswa pencinta alam

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
Humas Basarnas
Jenazah Salman Anwar dievakuasi Basarnas dari Gunung Lompobattang, Sabtu (6/4/2019) dini hari tadi. (Foto Humas Basarnas) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salman Anwar, pendaki yang ditewas di Gunung Lompobattang telah berhasil dievakuasi oleh Basarnas dibantu mahasiswa pencinta alam, Sabtu (6/4/2019) dini hari.

Salman tercatat dalah Mapalasta UIN Alauddin Makassar. Pria yang akrab disapa Linsang ini dilaporkan mendaki bersama 52 rekannya sejak Rabu (3/4/2019) lalu.

Koordinator Basarnas Wilayah Bantaeng Arman mengatakan korban bersama rekan-rekannya dalam perjalanan turun dari puncak, Jumat (5/4/2019) kemarin. Salman bertindak sebagai leader atau pemimpin kelompok.

Baca: Sudah Sepekan, Pendaki yang Hilang di Gunung Bawakaraeng Belum Ditemukan

Baca: Koordinator Pos SAR Bantaeng: Anggota Mapalasta UIN Meninggal di Lompobattang karena Tertimpa Batu

Baca: BREAKING NEWS: Anggota Mapalasta UIN Dilaporkan Meninggal di Gunung Lompobattang

Salman Anwar semasa hidup
Salman Anwar semasa hidup (FB Salman Anwar)

Arman menyebut, para pendaki turun sembari membersihkan jalur yang dilalui. Nahas ketika berada di pos sepuluh, sebuah batu tiba-tiba terjatuh dari atas tebing.

Batu itu mengenai wajah Salman alias Linsang hingga berujung pendarahan. Batu itu diperkiran berukuran 10 kali 15 cm.

Arman melanjutkan, melihat sang leader terluka, rekan-rekannya pun bergeges meminta pertolongan ke bawah. Mereka turun ke kaki gunung meminta pertolongan.

"Rekan-rekannya turun minta pertolongan ke kaki gunung," kata Arman kepada Tribun Timur, Sabtu (6/4/2019).

Setelah menerima informasi, Tim Basarnas dibantu sejumlah anggota mapala dari berbagai kampus menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

"Tim menemukan korban ketika di antara pos empat dan lima," sambung Arman.

Nahas nyawa Salman tidak tertolong. Ia dinyatakan telah meninggal dunia sebelum tim Basarnas tiba.

Setelah dievakuasi dari Gunung Lompobattang, jenazah Salman sempat dibawa ke Puskesmas Malakaji. Pihak medis melakukan pemeriksaan fisik dari luar.

Setelah itu, jenasah korban dibawa kampung halamannya, Kabupaten Bulukumba, untuk dimakamkan. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga akun Instagram Tribun Timur:

A

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved