Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

OPINI - Pendidikan Karakter Sejak Dini

Padahal nilai tinggi bukanlah jaminan untuk mendapatkan hidup sukses yang mereka dambakan.

Editor: Aldy
tribun timur
Pengajar SMP Islam Athirah 1 Makassar 

Namun kurangnya kesadaran pemerintah akan hal ini terkadang membuat masalah ini menjadi terabaikan.

Mari kita menengok ke negeri sakura, Jepang.

Sekolah di negeri ini tidak mengajarkan pelajaran umum kepada anak-anak di kelas satu sampai kelas 3, melainkan hanya mengajarkan bagaimana bersikap dan sopan santun serta dihilangkannya sistem perankingan dalam kelas.

Masyarakat mereka sadar bahwa masa emas anak-anak berada di umur tersebut, sehingga mereka menanamkan pondasi di dalam diri mereka untuk menjadi pribadi yang tangguh dan mampu menghargai orang lain.

Berpindah ke Negara Skandinavia, Finlandia yang termasuk salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.

Di negara ini, anak-anak diajarkan sesuai bakat dan minat mereka sehingga mereka dapat belajar dengan ikhlas dan tidak merasa terbebani.

Baca: Kembangkan Minat Siswa, Disdik Bentuk Kampung Inggris Rammang-rammang

Baca: Gubernur Sulsel Minta Bupati Sinjai Permudah Investor Masuk ke Sinjai

Juga tidak ada sistem yang memberatkan para siswanya mengerjakan hal yang mereka tidak inginkan.

Mereka mengerti bahwa menumpuk semua pelajaran di kepala anak-anak justru akan membuat mereka depresi.

Bagaimana dengan negara kita? Tentunya kita tidak kekurangan para pengajar yang berkualitas namun justru ‘mungkin’, pengajar yang ikhlas.

Para pengajar kita hanya terpaku dengan sistem yang itu-itu saja tanpa pernah memikirkan apa yang sebenarnya anak-anak kita butuhkan.

Faktor lain juga yang menjadi penyebab kurangnya moralitas masyrakat kita adalah tidak lain karena lingkungan dimana kita berinteraksi.

Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat, sehingga tidak heran ketika mereka berteman dengan seseorang yang memiliki permasalahan sikap maka mereka juga akan ikut menjadi bermasalah.

Ditambah dengan beberapa kasus orangtua yang selalu sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga tidak bertanggungjawab dalam mendidik anak-anak mereka dalam mengajarkan bagaimana bersosialisasi di dalam masyarakat.

Beberapa diantara mereka bahkan menjadi introvert dan tidak pernah berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Baca: Pelanggaran Pemilu Kades Jojjolo Dinilai Tak Cukup Bukti, Kantor Bawaslu Bulukumba Didemo

Budaya dan teknologi juga menjadi faktor penyebab masalah terbesar dalam perubahan sikap tiap individu.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved