Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada Lebih 10 Riwayat Video Call WhatsApp (WA) Wahyu Jayadi dengan Zulaeha Djafar, Polisi Tahu?

Ada Lebih 10 Riwayat Video Call WhatsApp (WA) Wahyu Jayadi dengan Zulaeha Djafar, Polisi Tahu?

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ilham Arsyam
Youtube
Wahyu Jayadi dan Siti Zulaeha Djafar 

Terutama saat jumpa pers, Dr Wahyu Jayadi menyampaikan dapat pesan dari ibu Siti Zulaeha untuk menjaga almarhumah.

Sukri Dg Gau menegaskan Wahyu Jayadi tidak pernah diberi pesan untuk menjaga Zulaeha.

Penyataan Sukri Tenri Gau ini ia sampaikan menanggapi pengakuan Wahyu Jayadi yang pernah dititipi pesan Ibu Zulaeha.

Wahyu sebelumnya mengaku mendapat amanah untuk jaga Zulaeha Djafar.

Pernyataan Wahyu ketika itu disampaikan usai diamankan tim Resmob Polda Sulsel.

Wahyu mengaku menjaga Zulaeha sebagai adik sesuai pesan ibu Zulaeha.

"Itu adalah kebohongan besar yang dibuat-buat pelaku," kata Sukri usai diperiksa di Mapolres Gowa, Rabu (27/3/2019).

Sukri menegaskan, pesan Ibu Zulaeha meminta Wahyu Jayadi menjaga Zulaeha adalah tidak benar.

Menurut Sukri mendiang istrinya tidak memiliki hubungan darah dengan Wahyu Jayadi.

Kedua, kata Sukri, Ibu Zulaeha sudah meninggal dunia sebelum korban dan pelaku saling kenal.

"Secara darah tidak ada hubungan pelaku dengan almarhun. Mertua saya meninggal sebelum pelaku dan almarhumah baku kenal," kenang Sukri.

"Tahun 2006 meninggal. Almarhumah belum kenal dengan pelaku. Jadi bagaimana bisa dititipi," sambung Sukri.

Ayah tiga anak ini melanjutkan, hubungan mending istrinya dan Wahyu Jayadi hanyalah rekan satu kantor, pertama.

Kedua, Zulaeha dan Wahyu Jayadi adalah tetangga rumah. Ketiga, memiliki asal kampung yang sama Kabupaten Sinjai.

"Tetapi istri saya tidak memiliki hubungan darah dengan pelaku," tegas Sukri.

Oleh karena itu, Sukri mengaku menyayangkan perbuatan sadis yang dilakukan oleh Wahyu Jayadi kepada istirnya. Sebab, kata Sukri, Wahyu Jayadi sudah memiliki hubungan emosional yang kental dengan Zulaeha.

"Apapun hukuman yang diberikan kepada pelaku ini tidak akan pernah mengobati rasa sakit hati dan dendam dari keluarga besar kami."

"Tapi dengan proses peradilan ini mudah-mudahan bisa mengurangi sakit bagi keluarga besar kami," tandas Sukri.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved