Reog Ponorogo dan Tari Kecak akan Meriahkan Bulan Kebudayaan Kota Makassar
Selain empat etnis Sulsel, berbagai etnis daerah bahkan negara lain, juga akan ikut hadir memeriahkan bulan budaya.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasrul
MAKASSAR, TRIBUN - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Kebudayaan akan mencanangkan Hari Kebudayaan Kota Makassar, 1 April mendatang.
Selain pencanangan hari budaya, beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain parade budaya, Legacy at The Museum, FGD, malam festival budaya, dan festival budaya kuliner.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Sittiara Kinnang mengatakan, untuk parade budaya, setidaknya 1000 penari akan berpartisipasi, termasuk peserta dari Jawa dan Bali yang akan menampilkan kesenian Reog Ponorogo dan tari Barong.
"Setelah pencanangan lalu dilanjutkan parade budaya. Pencanagan akan dihadiri gubernur, Dirjen Kebudayaan, muspida, dan undangan lainnya. Parade budaya akan diikuti beberapa etnis yang melibatkan 1000 orang penari dari pelajar dan sanggar seni di Kota Makassar," ungkapnya, Rabu (27/3/2019).
Selain empat etnis Sulsel, berbagai etnis daerah bahkan negara lain, juga akan ikut hadir memeriahkan bulan budaya.
"Ada beberapa etnis mendaftar ingin ikut parade budaya, termasuk dari daerah lain. Ada Tionghoa, Arab, India, ada juga dari Jawa yang mau tampilkan Reog Ponorogo, Bali menampilkan Barong. Intinya bukan cuma Sulsel, istilahnya hari itu semua budaya berkumpul," sambung Ira, sapaan akrab Sittiara.
Untuk bulan budaya, lanjut Sittiara, selama April, setiap Kamis dan Sabtu akan digelar Legacy at The Museum, berupa penampilan kesebian di Museum Kota Makassar.
"Kita tawarkan ke sanggar seni yang mau menampilkan keseniannya di museum. Tanggal 6 ada beberapa penampilan, termasuk Bali sudah mendaftar mau menampilkan tari kecak di Anjungan Pantai Losari. Itu sudah terkonfirmasi," ucapnya.
"Mari kita semua dukung hari kebudayaan Kota Makassar, karena ini adalah cara kita mengangkat, melestarikan, dan mengembangkan budaya yang ada. Boleh kita maju tapi jangan lupakan kearifan lokal kita, karena itu identitas kita sebagai suku dan bangsa Indonesia," tutup Sittiara. (*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam
Langan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
Baca: Setelah PNS dan Polri, Presiden Jokowi Teken Kenaikan Gaji untuk TNI, Berikut Daftar Lengkapnya
Baca: Nurdin Halid Janji Beri Beasiswa S2 kepada 10 Wisudwan Terbaik UNM