Rute Menantang, Peserta Mandar Manggoling Jelajah Sungai Mandar Puas
Sebanyak 825 peserta mengikuti kegiatan bersepeda Mandar Manggoling (Man Goling) 2019.
Penulis: edyatma jawi | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, POLMAN - Sebanyak 825 peserta mengikuti kegiatan bersepeda Mandar Manggoling (Man Goling) 2019.
Ajang bersepeda jelajah alam Sungai Mandar itu dimulai Sabtu pagi (23/3/2019). Seluruh peserta start dari lapangan Tinambung.
Sekretaris Teamwork dari Plonthos Organizer, Rakhmat Aditya menjelaskan, peserta yang mengikuti Man Goling 2019 berasal dari 40 lebih komunitas Dair berbagai daerah.
"Tadi pagi masih ada tambatan, tapi terakhir tadi malam tercatat ada 40 komunitas," jelas Rakhmat, Sabtu (23/3/2019).
50 persen peserta berasal dari Polewali Mandar. Lainnya dari Kabupaten Majene, Mamuju dan Mamuju Tengah.
Termasuk peserta dari luar Sulbar, seperti Pinrang, Pare-Pare, Enrekang, Makassar, Gowa hingga Bulukumba.
Even bersepeda ini menempuh rute sejauh 28 kilometer. Melintasi Kecamatan Tinambung, Balanipa, Limboro dan Alu.
Dari titik start di halaman Kantor Camat Tinambung, pesepeda menuju Desa Tammejarra Kecamatan Balanipa lalu menuju Desa Napo, Kecamatan Limboro.
Dari Napo, dilanjutkan ke Desa Salarri, Samasundu dan Palece yang masih kawasan Kecamatan Limboro.
Selanjutnya menyeberangi Sungai Mandar dan menuju ke Desa Renggeang, Tandassura dan Desa Tangan Baru Kecamatan Limboro.
Dari Tangan Baru, gowes dilanjutkan ke Desa Saragian, Kecamatan Alu. Setalah tiba di Saragian, peserta gowes akan kembali menyeberangi Sungai Mandar. Kemudian menuju Desa Mombi, Kecamatan Alu.
Perjalanan kembali diteruskan ke Kelurahan Petoosang hingga ke finish di Hutan Bambu, Desa Alu Kecamatan Alu.
Kata Rakhmat, kegiatan ini merupakan salah satu agenda dari Festival Sungai Mandar. Tujuannya bukan sekedar ajang silaturahim dan olahraga.
Tapi juga sejalan tujuan FSM yakni membawa misi konservasi, edukasi tentang lingkungan dan eksplore potensi alam di sepanjang Sungai Mandar.
"Perlu kita tahu bahwa Sungai Mandar itu sumber kehidupan masyarakat yang ada di bantaran Sungai Mandar dari dulu sampai sekarang," katanya.
