Fakultas Pertanian Unhas Dan ICDF Taiwan Workshop Pengorganisasian Petani
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan International Cooperation and Development Fund (ICDF) Taiwan
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan International Cooperation and Development Fund (ICDF) Taiwan menggelar Seminar dan Workshop Farmer Organization and Product Marketing di Hotel Grand Imawan, Lantai 2, Jl Pengayoman No 36, Makassar, selama dua hari berturut-turut, Kamis-Jumat (21-22/3/2019).
Pantauan Tribun Timur, workshop dihadiri tujuh anggota kelompok tani dari Gowa, Maros, Pinrang, Bone, Luwu Utara, Sidrap dan Soppeng.
Perwakilan Dinas Pertanian, Asisten yang terdiri mahasiswa Unhas serta Koordinator masing-masing kabupaten atau dosen Unhas yang berasal dari daerah tersebut.
Hadir sebagai pemateri workshop Conselor, Council of Agriculture Executive Yuan Chou Zou Nan dan Direktor of Marketing & Processing Division Agriculture & Food Agency of Agriculture Executive Yuan Lin Ling Na.
Penanggung Jawab ICDF Indonesia Timur, khususnya Sulawesi Selatan, Hsiang Tai Kao mengatakan workhshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya organisasi dan pemasaran hasil pertanian.
"Kalau untuk project keseluruhan dalam hal ini kerjasama kami dengan Unhas ingin meningkatkan kualitas benih padi di Sulsel," katanya pada Tribun Timur, Jumat (22/3/2019), Jumat (22/3/2019) .
Menurutnya, produksi benih padi di Sulsel sudah cukup baik hanya saja pihak ICDF Taiwan ingin membantu meningkatkan lagi agar menghasilkan bibit unggul berkualitas.
Sementara salah satu peserta workshop, Makmur mengatakan banyak hal baru diperoleh pada pelatihan ini.
"Sejak kemarin kita perlihatkan gambaran mengenai kelompok tani di Taiwan serta keberhasilan mereka. Jelas sekali terlihat bahwa mereka secara struktur sangat bagus dan bisa langsung terhubung ke pemasaran," kata Perwakilan Dinas Pertanian Maros ini.
Dengan demikian, Makmur memiliki gambaran bagaimana seharusnya kelompok tani yang ideal agar bisa menghasilkan benih padi berkulitas sehingga bisa dijual.
Makmur juga menuturkan, tahun 2018 kemarin Maros turut menjadi binaan Unhas dan ICDH dalam menghasilkan benih padi berkulitas.
"Sebelumnya kelompok tani Maros gagal, meski pada awalnya pertumbuhan sangat bagus yah karena memang kita dikawal dalam artian dibina langsung dosen Unhas dari awal penanaman namun gagal menjadi benih unggul karena ada bencana, tetapi tetap bisa dimanfaatkan karena hasil panennnya bisa kita pabrik dan menjadi beras," ungkapnya.
Di tahun 2019 ini, Makmur berharap dapat melanjutkan program ini agar menghasilkan benih padi unggul sesuai harapan Unhas dan ICDH.
Laporan wartawan @umhaconcit
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: