VIDEO: Naidah Naing Launching Buku Rumah Mengapung Suku Bugis di Tribun Timur
Seperti diketahui, buku Dr Naidah Naing diisi 312 halaman, diterbitian di Nuansa Cendekia, Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rumah mengapung di Danau Tempe Kabupaten Wajo, Sulsel disebutkan merupakan satu-satunya rumah mengapung di Dunia.
Hal itu diungkapkan Dr Naidah Naing saat launching buku Rumah Mengapung Suku Bugis yang ditulisnya, di Redaksi Tribun, Jl Cendrawasih, Selasa (20/3/2019).
Dr. Naidah Naing, akademisi Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengungkapkan, dalam bukunya yang baru dia launching ini juga dibahas soal rumah di Danau Tempe.
Baca: Saat Meneliti Rumah Mengapung Suku Bugis, Naidah Naing Bawa Genset Sendiri
Baca: Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 7: Ini 3 Varian Warnanya
"Rumah mengapung di Danau Tempe ini adalah satu-satunya rumah mengapung yang berpindah-pindah yang ada di dunia, hanya di danau tempe," kata Dr. Naidah.
Naidah mengaku, rumah di Danau Tempe Kabupaten Wajo menjadi satu-satunya di Dunia, karena selama dia meneliti rumah itu, banyak juga peneliti Dunia disana.
"Jadi para peneliti dari berbagai penjuru meneliti rumah mengapung Danau Tempe yang berpindah diatas air, dan ini dimiliki suku Bugis di Sulsel," ungkap Dr. Naidah.
Seperti diketahui, buku Dr. Naidah Naing diisi 312 halaman, diterbitian di Nuansa Cendekia, Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Cover dari buku Rumah Mengapung Suku Bugis ditulis Naidah Naing ini, berwarna putih, tulisan warna hitam dan merah, juga foto rumah mengapung di Danau Tempe.
Belasan dosen atau akademisi berbagai Universitas Negeri dan Swasta Makassar ini, mendapatkan buku Rumah Mengapung Suku Bugis srcara gratis. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
Baca: TRIBUNWIKI: Film Horor Us Sudah Tayang di Makassar, Karya Peraih Oscar, Ini Sinopsis dan Trailernya
Baca: Jokowi-Maruf Unggul di Pulau Jawa, Prabowo-Sandi di Sumatera, Bagaimana di Kawasan Timur Indonesia?