KPU Sulsel Minta Dana 'Cadangan' Rp 32 Miliar ke Nurdin Abdullah
Anggaran sebesar Rp 32 miliar tersebut akan digunakan untuk kegiatan sosialisasi selama 14 hari di tingkat kecamatan se-Sulsel.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta dana cadangan sebesar Rp 32 miliar ke Pemprov Sulsel.
Hal tersebut terungkap setelah pertemuan para komisioner KPU Sulsel dengan Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah di Rujab Gubernur Sulsel, Jl Sungai Tangka, Makasssar, Kamis (21/3/2019).
Ketua KPU Sulsel, Misnah M Attas dana tersebut akan diperuntukkan untuk persiapan sosialisasi dan pelatihan sebelum memasuki Pemilihan Umum (Pemilu) pada tanggal 17 April 2019.
Baca: Thorig Husler Harap Puteri Pariwisata Promosikan Wisata Luwu Timur di Dunia Internasional
Baca: Mega Travel Fair 2019, Tawarkan Paket Tour dengan Potongan Hingga Rp 4 Juta
Menurutnya permohonan cadangan anggaran diajukan KPU, lantaran khawatir anggaran yang disiapkan KPU pusat belum bisa cair sebelum pelaksanaan perhelatan akbar tersebut.
“Kami meminta pencadangan dana dari Pemprov, karena saat ini tidak tersedia dalam penganggaran KPU dana untuk rekapitulasi di kecamatan sehingga kalau sekiranya ada, mudah-mudahan dari KPU RI akan turun anggaran itu tapi kalau itu terkendala maka itulah yang kami mohon minta untuk di cadangkan ke Pemprov,” kata Misna.
Anggaran sebesar Rp 32 miliar tersebut akan digunakan untuk kegiatan sosialisasi selama 14 hari di tingkat kecamatan se-Sulsel.
“Kami meminta memang anggaran untuk biaya 14 hari persiapan kegiatan rekapitulasi di tingkat kecamatan. Aturan sebelumnya memang waktu sosialisasi hanya 10 hari. Tapi untuk kedepan akan diberlakukan aturan hingga 14 hari sosialisasi, ujarnya.
Kebijakan 14 hari ini atas usul para KPU provinsi kepada KPU Pusat.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah mengapresiasi kedatangan KPU Sulsel untuk membahas anggaran rekapitulasi suara dan persiapan sosialisasi.
Nurdin meminta agar dilakukan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk seluruh komisioner KPU se-Sulsel sebelum menghadapi Pemilu.
“Mungkin kita perlu melalukan Rakor satu kali. Kita buat pelatihan secara menyeluruh semua kabupaten kota,” Nurdin menambahkan.
Tentu dengan adanya pertemuan para komisioner se-Sulsel, koordinasi dan pelaksanaan pesta demokrasi di Sulsel diyakini berjalan lancar. (*)
Laporan wartawan tribun-timur.com, Saldy
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
Baca: TRIBUNWIKI: Film Horor Us Sudah Tayang di Makassar, Karya Peraih Oscar, Ini Sinopsis dan Trailernya
Baca: Jokowi-Maruf Unggul di Pulau Jawa, Prabowo-Sandi di Sumatera, Bagaimana di Kawasan Timur Indonesia?