Cerita Dr Firdaus, Rektor UIN Batal Dilantik Padahal Menang Telak Mirip Kata Mahfud MD & Duit Rp 5 M
Kisah Mahfud MD tentang Andi Faisal Bakti batal dilantik rektor UIN Alauddin padahal menang telak pemilihan. Dr Firdaus Muhammad di Forum Dosen ungkap
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Mansur AM
Romy ditangkap, Jumat (15/3/2019), bersama dengan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag RI Kabupaten Gresik, Muhammad Muafaq Wirahadi.
Penangkapan mereka terkait dengan suap dalam pengisian jabatan tinggi di lingkup Kemenag RI.
Haris Hasanuddin sebelumnnya hanya Pjs Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, lalu definitif menjabat mulai 5 Maret 2019.
Namun, baru 10 hari menjabat Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, Haris Hasanuddin dicokok petugas KPK, Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur.
Haris Hasanuddin disebutkan pernah menyetor duit Rp 250 juta kepada Romy.
Sebelum diangkat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, selain Pjs, Haris Hasanuddin juga sempat menjabat Haris Hasanuddin juga sempat menjabat Kepala Kantor Kemenag RI Kabupaten Gresik dan Kepala Kantor Kemenag RI Kota Surabaya.
Soal dugaan suap dalam pengisian jabatan Rektor UIN Alauddin, nilainya uang suap diminta jauh lebih tinggi, Rp 5 miliar.
Andi Faisal Bakti Menang
Awalnya, Andi Faisal Bakti menang dalam pemilihan Rektor UIN Alauddin pada putran pertama, 7 Agustus 2014.
Dia berhasil menang telak, mengantongi 25 suara dari 26 anggota senat UIN Alauddin yang hadir memilih.
Baca: BREAKING NEWS: Prof Faisal Terpilih Jadi Rektor UIN Alauddin Makassar
Hanya 1 suara yang batal.

Sebenarnya, ada 4 calon Rektor UIN Alauddin mengikuti pemilihan, namun 3 rival Andi Faisal Bakti gagal meraih suara 1 pun.
Ketiga rival Andi Faisal Bakti, yakni Musafir Pababari, Arifuddin Ahmad, dan Mardan.
Suara ketiganya 0.
Walau menang, namun Andi Faisal Bakti harus gigit jari.