TNI Jaga TPS dari Radius 50 Meter, Karo Ops Polda Sulsel Tegur Peserta Diskusi
Hadir sebagai narasumber diskusi publik selain Stephen, Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi, Dekan Fakultas Sosial Politik Unibos Makassar.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, Kombes Pol Stephen Napiun tiba-tiba menegur salah seorang peserta diskusi publik bertemakan partisipasi politik masyarakat memiliki peran penting dalam mewujudkan Pemilu berkualitas di Warkop Dottoro, Jl Topaz, Makassar, Rabu (20/3/2019).
"Kami mengatakan bahwa secara nasional indeks kerawanan kita di Sulsel rengking 20, tapi kita jangan terlena. Kita harus tetap mengantisipasi kerawanan di Sulsel," tegas Stephen.
Baca: Segini Besarnya Anggaran yang Disiapkan Untuk Bayar Gaji PNS, TNI/Polri, Janji Dicairkan Awal April
Baca: Ayah Hendrik Horas Ternyata Sahabat Prof Soemitro Djojohadikusumo Ayah Prabowo
Dia mengatakan bahwa pengamanan dari Polda Sulsel dilakukan mulai dari Bawaslu, KPU hingga mengklafikasikan kerawanan di daerah yang dianggap rawan.
"Eh,... Kamu nanya, kamu harus perhatikan! Saat ini, Polres sudah meminta bantuan ke Polda, kita juga manfaatkan kekuatan TNI. Kita tidak boleh asal tunjuk saja, ada pihak Gakkumdu. Semuanya harus melalui tahap penyelidikan, terjawab ya?," katanya.
Stephen menjelaskan, dalam pengamanan, anggota Polri tidak dibenarkan mengumpulkan massa atau warga di tempat pemungutan suara (TPS) meskipun tujuannya baik.
"TNI (pantau TPS) dari 50 meter. Kita sudah kerjasama. Kami juga baru saja menggelar video confrence dengan Menko Polhukam, Bawaslu, KPU, kemudian Panglima TNI dan Kapolri," jelasnya.
Stephen menambahkan, melihat perkembangan terakhir setiap daerah, polisi telah melakukan kegiatan untuk meminimalisir. Mulai deklarasi damai, gelar pasukan, latihan bersama, hingga kegiatan-kegiatan lainnya.
"Sampai minus satu hari pencoblosan, kita terus melakukan komunikasi intennsif. Kita sudah memasuki tahap inti, kita sudah masuk kampaye terbuka, setelah itu masuk masa tenang dan pemilihan umum. Ini juga masa yang harus kita antisipasi bersama," tambah Stephen.
Hadir sebagai narasumber diskusi publik selain Stephen, Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi, Dekan Fakultas Sosial Politik Unibos Makassar Arief Witjaksono, Kabag Humas KPU Sulawesi Selatan Asrar Marlang, dan Ketua Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Sulsel Andi Nuralim.(*)
Laporan Wartawan tribuntimur.com, abdul-azis-alimuddin
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
Baca: Mahfud MD: Andi Faisal Bakti Dimintai Rp 5 M Agar Jadi Rektor UIN Alauddin, Begini Intervensi Menag
Baca: Jenderal Polisi Komen Soal Mahar Syahrini Rp 40 Miliar, Gini Balasan Istri Reino Barack Itu