Terungkap di ILC TV One tadi malam, Modus Jual Beli Jabatan di Kemenag, Padahal Sudah Ajak Keluarga
Terungkap di ILC TV One tadi malam, Begini Modus jual beli Jabatan di Kementerian Agama RI, Padahal Sudah Ajak Keluarga
Akan tetapi saat itu ia mengatakan ada sejumlah penilaian yang remang-remang.
"Hanya ada penilaian yang agak remang-remang, ada penilaian namanya penilaian subjektif, apa itu? Moralitas, manajerial, kerjasama, dan kompetensi."
"Nah beberapa aspek ini, orang dalam tidak bisa menilai orang luar. Bagaimana kita bisa menilai orang yang tidak pernah di kampus. Paling ya kompetensi, atau kualifikasi."

Baca: Beda Pernyataan Presiden Jokowi dan Wapres JK saat KPK Sita Ratusan Juta di Ruangan Menteri Agama
Baca: Bicara di ILC TV One & Dapat Aplaus, Rhoma Irama Cerita Korbankan Karier Lihat Reaksi Fadli Zon
Bersama dengan dua calon lain, yakni dari UIN Surabaya dan IAIN Jember akhirnya dilakukan sejumlah penilaian.
Ia kemudia lolos menjadi calon terbaik di antara ketiga calon tersebut.
"Setelah itu masuklah kami dibawa ke pansel (Panitia Seleksi) yang dibentuk oleh Menteri Agama sendiri."
"Pertanyaan pansel kurang lebih sama tentang internal kampus, bisa diduga bahwa calon dari luar juga mengalami kesulitan."
Ia pun menjadi calon yang digadang akan memenangkan jabatan di Kemenag tersebut.
"Nah sehingga di akhir pansel, saya diberi ucapan selamat oleh semua, bahkan oleh pegawai yang menemani 'bahwa andalah yang direkomendasi', secara lisan memang," kisahnya.
Bahkan ia dianjurkan segera memboyong keluarganya menhadiri pelantikan jabatan yang saat itu disebut akan berlangsung hari Kamis.
"Untuk apa bapak pulang? Lebih baik keluarga diajak ke sini," ujarnya menirukan saat diminta segera mengajak keluarganya.
"Makanya anak istri saya ajak, untuk nunggu saya."
Baca: Beda Pernyataan Presiden Jokowi dan Wapres JK saat KPK Sita Ratusan Juta di Ruangan Menteri Agama
Baca: Bicara di ILC TV One & Dapat Aplaus, Rhoma Irama Cerita Korbankan Karier Lihat Reaksi Fadli Zon
Ia melanjutkan, saat itu pelantikan diundur pada Jumat, namun ia tak mendapati jawaban pasti hingga akhirnya bukan dirinya yang dilantik
"Kamis tidak jadi pelantikan, jadinya jumat. Jumat saat itu saya telepon (kantor), enggak diangkat, akhirnya ada pegawai yang menjawab 'ya mungkin nanti pak tunggu aja nanti ada pelantikan'."
"Singkat cerita saya tidak jadi dilantik, dan tidak diundang," jelasnya.