Mau Talas Jepang? Bibitnya Dikembangkan di Lapas Maros Kerjasama Talasindo dan Koperasi Maju Bersama
Inisiator dan penggiat Pustaka Jeruji Indonesia S Alam Dettiro menyatakan Lapas Maros teta;h ditetapkan sebagai percontohan Lapas Medium Security
"Talas ini merupakan komoditi potensial dari sisi harga, sebab kebutuhan Jepang sebesar 360 ribu ton per tahun, selama ini di-supply dari Cina. Kondisi ini telah kami rebut pasarnya sehingga Brand Talas Bantaeng (Bantaeng Satoimo) telah menjajaki pasar-pasar pangan di Jepang," kata Nurdin pada suatu waktu ketika menjabat Bupati Bantaeng.
Masih menurut Nurdin menuturkan bahwa talas bisa menjadi sumber pangan alternatif karena mengandung kolagen tinggi dan karbohidrat yang rendah.
Penganekaragaman pangan juga sudah seharusnya menjadi solusi agar tidak terjadi ketergantungan pada bahan utama yang itu-itu saja.
Saat ditemui di arena acara, inisiator dan penggiat Pustaka Jeruji Indonesia S Alam Dettiro mengemukakan bahwa kerja sama yang saling menguntungkan antara Lapas Maros, Talasindo, dan Koperasi Maju Bersama adalah wujud nyata kerja-kerja berbasis Literasi.
"Apalagi Lapas Maros ditetapkan sebagai salah satu percontohan Lapas Medium Security sehingga langkah Bapak Kalapas menjadikan Literasi sebagai strategi pembinaan merupakan loncatan berpikir dan bertindak yang patut didukung oleh semua elemen dan komunitas literasi," jelas Alam.(*)