Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Baju Bodo, Baju Adat Sulawesi Selatan Dulunya Bernama Waju Tokko

Di kalangan Bugis, kata tokko disebut-sebut berasal dari kata “ri tokko” (diberi kanji).

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
St Hamdana/tribunwajo.com
Andi Marfina Amal dan baju bodo kreasinya 

Sejatinya, dalam adat Bugis, setiap warna baju Tokko yang dipakai oleh perempuan Bugis menunjukkan usia serta martabat pemakainya.

Kata “Waju Tokko”, menurut beberapa pau-pau rikadoang berasal dari kata “pokko”, hal ini memilik pada bentuk baju tersebut yang berbentuk baju kurung tanpa jahitan, bagian bawah terbuka, bagian atas berlubang seukuran kepala tanpa kerah.

Bagian depan tidak memiliki kancing atau perekat lainnya, pada ujung atas sebelah kiri dan kanan dibuat lubang selebar satu jengkal.

Lubang tersebut berfungsi sebagai lubang keluar masuknya lengan.

Atas dasar inilah maka baju ini kemudian disebut sebagai baju pokko, baju yang tidak memiliki lengan.

Pada perkembangan berikutnya, kata Pokko berubah menjadi Tokko. anggapan ini masih perlu diklarifikasi, pelafalan kata pokko (Buntung) dengan huruf vocal “O” yang lebih panjang sehingga berbunyi “pokkooo”..” Sangat berbeda dengan pelafalan kata tokko dengan vocal “O” yang pendek yakni tokko.

Di kalangan Bugis, kata tokko disebut-sebut berasal dari kata “ri tokko” (diberi kanji).

Hal ini mengingat salah satu model perawatan baju tokko, dicuci dan dibaluri dengan tepung kanji.

Pada kenyataannya, memang agak susah membedakan antara Baju Tokko Bugis dan Makassar, mungkin memang tak ada perbedaan, dikarenakan eratnya budaya kekerabatan Suku Bugis dan Suku Makassar, dua suku besar yang mendiami daratan Sulawesi Selatan menjadikan banyak pihak tidak mampu memisahkan produk-produk budaya masing-masing suku.

Selain mirip, kedua suku ini juga memiliki asal-usul yang sama sebagaimana diceritakan dalam Epos Lagaligo, yakni berasal dari To Manurung (sosok yang turun dari langit).

Dalam versi lain, disebutkan kata tokko berasal dari kata “takku”, kata takku sendiri adalah ungkapan untuk menyatakan starata sosial bangsawan Bugis.

Hal ini menilik pada kata “Maddara Takku”, yang menunjukkan seseorang yang memiliki darah keturunan bangsawan.

Secara harfiah, waju tokko bisa diartikan sebagai baju untuk kaum bangsawan. Jika, kata tokko adalah hasil perubahan dari pelafazan kata takku, maka hal tersebut cukup mendekati kebenaran.

Pelafalan kata takku dan tokko tidaklah jauh berbeda, meski huruf “A dan U” berubah menjadi “O”. Anggapan ini, didukung juga dengan aturan pemakaian baju tokko yang hanya boleh dipakai oleh kaum bangsawan.

Selain itu, bahan untuk membuat baju tokko dari serat sutera alam, membuat baju ini tidak mungkin digunakan oleh rakyat biasa, mengingat bahan tersebut sangatlah mahal pada jamannya, bahkan hingga saat ini.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved