Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Latihan Survival Beresiko di Morowali, Ini Lima Pesan Pangkoopsau II ke Prajuritnya

Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara II Marsda TNI Henri Alfiandi bertindak selaku Inspektur upacara pembukaan Latihan Survival Tempur

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Munawwarah Ahmad
Penerangan Koopsau II
Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara II Marsda TNI Henri Alfiandi bertindak selaku Inspektur Upacara pada upacara pembukaan Latihan Survival Tempur Koopsau II Wanatirta Yudha tahun 2019, di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin, Selasa (1932019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara II Marsda TNI Henri Alfiandi bertindak selaku Inspektur Upacara pada upacara pembukaan Latihan Survival Tempur Koopsau II Wanatirta Yudha tahun 2019, di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin, Selasa (19/3/2019).

Latihan diselenggarakan 18 -21 Maret 2019 di daerah Morowali, Sulawesi Tengah.

Tujuannya meningkatkan kemampuan survival awak pesawat demi terwujudnya kesiapan dan kesiapsiagaan operasional dalam rangka menjamin keberhasilan tugas Koopsau II.

Pangkoopsau II mengatakan, pada latihan kali ini, Ia telah menginstruksikan kepada komando latihan agar skenario latihan dibuat seriil mungkin.

"Tujuannya untuk dapat memberikan bekal teori dan praktek kepada seluruh pelaku guna meningkatkan kewaspadaan, taktik dan teknik penyelamatan diri serta kemampuan bertahan hidup di wilayah operasi yang memiliki tingkat kerawanan dan bahaya yang besar," kata Alumni AAU Tahun 1988 ini.

Pangkoopsau II juga memberikan beberapa penekanan yang berkaitan dengan berlangsungnya latihan ini kepada para prajuritnya.

Pertama, Ia meminta setiap peserta selalu mengikuti petunjuk dan memahami seluruh materi yang diberikan para pelatih, serta memperhatikan prosedur yang berlaku.

"Kedua, latihan survival ini saya nilai cukup beresiko, karena itu perhatikan faktor keamanan materil dan personel baik perorangan maupun kelompok agar tetap menjadi perhatian dan dicermati secara seksama," pesannya.

Ia juga meminta prajuritnya melaksanakan latihan ini dengan sungguh-sungguh, dan tidak menganggap remeh hal sekecil apapun, bekerja sama dan koordinasi, baik antarpeserta latihan maupun antara peserta dengan pelatih.

"Berkaitan dengan lokasi latihan yang sebagian besar merupakan lahan milik instansi lain. saya minta agar para peserta latihan lebih pandai dalam melaksanakan seluruh rangkaian latihan, sehingga tidak merusak lingkungan yang menjadi daerah latihan," imbuhnya.

"Kelima, adakan koordinasi dengan masyarakat dan aparat setempat baik TNI/Polri berkaitan dengan adanya sesi latihan yang memerlukan ledakan agar tidak menimbulkan kepanikan masyarakat setempat," pungkas perwira tinggi berpangkat bintang dua ini. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved