Berkunjung ke IAIN Bone, Mentan Amran Sulaiman Sebarkan Virus Kebaikan dari Kampus
Berkunjung ke IAIN Bone, Mentan Amran Sulaiman Sebarkan Virus Kebaikan dari Kampus
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Arif Fuddin Usman
Lebih lanjut Amran mengungkapkan capaian pembangunan pertanian mampu juga meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP). Kenaikan ini menarik karena dicapai di tengah inflasi tertekan.
"Kenapa? Karena kita mencoba memotong rantai pasok yang cukup panjang, disparitasnya 100 sampai 300 persen, ini yang kita tekan agar petani untung, pelaku usaha untung dan konsumen pun tersenyum. Kita bagi 3 semuanya harus untung," ujarnya.
"Dulu gini rasionya atau ketimpangan tinggi, sehingga kemiskinan tinggi karena ada sekelompok orang yaitu middle man yang menguasai pangan. Ini yang kita hentikan lajunya. Hasilnya mafia pangan yang masuk penjara 409 dan 782 yang proses hukum ," ungkap dia.
Sektor Pertanian
Tak hanya ini, sambung Amran, capaian sektor pertanian selama 4 tahun yang menarik yakni menurunkan kemiskinan pedesaaan dari 17,74 juta orang menjadi 15,81 juta orang. Begitu pun minat mahasiswa terhadap jurusan pertanian meningkat.
"Berdasarkan data Ditjen Dikti, tahun 2018 mahasiswa pertanian meningkat 64,16 persen dibanding 2010 sehingga ini membuktikan sektor pertanian semakin menarik," ucapnya.
Selanjutnya, Amran menuturkan Kementan telah menghasilkan teknologi jagung 2 tongkol. Juga sapi belgian blue yang merupakan hasil riset puluhan tahun. “Teknologi baru diteliti 200 tahun, sehingga saya beli ambil spermanya. Subtropis pertama di Indonesia, saya kasih nama Gator Kaca,” tuturnya.
Baca: TKD KIK Jokowi-Maruf Belum Tentukan Lokasi Nobar Debat Cawapres di Makassar
Baca: TRIBUNWIKI - Deretan Kontroversi Habib Bahar Bin Smith, Simak Ulasannya
“Mahasiswa jangan takut bertani, apapun jurusannya. Sapi kita 2 tahun 300 kilogram. Tapi ini bisa 1 sampai 2 ton, harganya 200 juta per ekor dan Rp 2 miliar per tahun. Serakang sudah lahir 400 ekor. Sekali orgasme 4 juta. Sekarang sudah tidak beli. Itu namanya cerdas,” sambung Amran.
Oleh karena itu, Amran menekankan bahwa para mahasiswa mempunyai potensi besar untuk ikut mensejahterakan masyakarat. Sebab, Indonesia merupakan negara yang kaya dan tanahnya subur sehingga dengan menanam cabai dan sayuran sekitar rumah saja dapat mensejahterakan rakyat.
“Mahasiswa kelak setelah lulus haru menjadi generasi penerus pemimpin terlebih kalian adalah mahasiswa IAIN yang berbekal agama dan akhlak yang baik. Kalian harus kerja, jangan tinggalkan ruangan ini kalau tidak sejahtera,” tegas Amran.
“Mau tau syarat menjadi sukses dan kaya? Yang pertama, jujur. Kedua, Rajin, dan ketiga, kerja keras,” pintanya.
Oleh karena itu, Amran meminta mahasiswa agar jangan meminta uang ke orang tua, karena sudah pada usia dewasa yang sudah pantas untuk mencari uang sendiri. Mahasiswa harus melatih diri dengan belajar mulai berwirausaha.
“Bisa dengan menjual kangkung, pecel. Tidak ada gengsi. Latih mental, jangan buat proposal-proposal. Orang mulia itu tangan diatas, biasakan mandiri. Setuju?,” kata Amran langsung disambut setuju para mahasiswa.
Baca: Pastikan Warga Sehat, Puskesmas Cenrana Gelar Pertemuan Lintas Sektor
Baca: Dansatgas TMMD Tinjau Pengerjaan Jalan Desa di Maros
Dalam kunjungan ini, Mentan Amran memberikan bantuan ke IAIN Bone sebanyak 5 unit traktor roda dua dan bibit jagung.
Hadir Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi, Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah, Wakil Bupati Bone Ambo Dalle.
Lalu Danrem 141 Toddoppuli Kolonel Inf Suwarno, Ketua DPRD Bone A Akbar Yahya, pimpinan Muspida Bone, serta civitas akademika IAIN Bone. (*)