Kisah Pria Lumpuh di Maros, Diajak jadi Pengemis Tapi Lebih Pilih Jadi Tukang Tambal Ban
Kisah Pria Lumpuh di maros, Diajak jadi Pengemis Tapi Lebih Pilih Jadi Tukang tambal ban
Penulis: Ansar | Editor: Waode Nurmin
Kifli menyampaikan, kondisi yang dialaminya membuat beberapa oknum datang menawarinya menjadi pengemis. Tapi hal itu ditolak.
Kifli menilai, meminta-minta merupakan hal yang dilarang. Kifli ingin menafkahi keluarganya dengan hasil keringat dari usaha bengkelnya.
"Ada juga orang datang menawari, supaya saya jadi pengemis. Katanya banyak penghasilan. Tapi saya tidak mau dan marahi mereka," kata Kifli.
Kifli percaya dengan kemampuannya untuk bekerja. Mengemis juga merupakan pantangan bagi Kifli.
Penghasilan Kifli menjadi mekanik memang tidak seberapa. Dalam sehari, paling banyak ia dapat Rp 60 ribu. Tapi kadang, Kifli pulang ke rumah dengan tangan kosong, karena sepi pelanggan.
Hasil kerja kerasnya, duberikan kepada sang ibu. Jika butuh modal, Kifli kembali meminta uang ke ibunya.
"Paling banyak saya dapat Rp 60 ribu. Tapi kadang tidak ada. Namanya usaha. Setiap hari, keuntungan yang saya dapat, disetor ke ibu. Itu untuk biaya sehari-hari," katanya.
Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :