Sistem Penilaian UTBK SBMPTN 2019: Sangat Berbeda, Ini Kisi-kisi Soal UTBK, Download Disini
Pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK 2019 Gelombang I masih terbuka hingga 24 Maret 2019.
Sebenarnya sistem penilaian ini sudah diterapkan sejak pelaksanaan SBMPTN 2018 lalu.
Dikutip dari CNN Indonesia, sistem penilaian tersebut tak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar atau salah oleh peserta, tapi juga memperhitungkan karakteristik tiap soal.
Terutama pada soal dengan tingkat kesulitan yang relatif serta sensitivitasnya untuk membedakan kemampuan peserta.

Secara lebih detail, sistem penilaian modern ini digambarkan dengan tiga tahap.
Tahap pertama, seluruh jawaban benar akan diberi skor 1 poin, dan skor 0 untuk yang tidak dijawab atau dikosongkan.
Tahap dua, pendekatan teori response butir (item response theory) akan dilakukan. Setiap soal yang benar akan dianalisis kembali karakteristiknya misalnya dengan melihat tingkat kesulitan dibanding soal lainnya.
Pada tahap tiga, karakteristik tiap soal yang didapatkan di tahap dua akan dipakai untuk menghitung skor peserta. Soal yang relatif sulit akan mendapat bobot yang lebih tinggi dibanding yang lain.
Metode penelitian seperti ini dianggap sudah lama digunakan oleh negara maju di Amerika dan Eropa.
Dengan meneliti karakteristik tiap soal dianggap nantinya skor total akan lebih fair. Selain itu cara ini dianggap bisa membedakan kemampuan peserta lebih baik.
Soal UTBK Harus Diunduh Panitia Sebelum Hari H
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meminta Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan panitia UTBK lokal untuk menginstall aplikasi UTBK dan mengunduh seluruh soal sebelum Tes Gelombang Pertama UTBK dilakukan.
Hal ini untuk mengantisipasi koneksi internet yang terlalu padat apabila semua lokasi tes mengunduh soal menjelang atau pada saat tanggal tes.
“Untuk mengatasi kendala yang terjadi, yang paling pertama soal sudah didownload sebelumnya dan diterima. Yang penting pada saat Hari H (aplikasi) diinstall di tempat ujian, tidak terjadi masalah,” ungkap Menteri Nasir dikutip dari siaran pers Ristekdikti,
Nasir menyampaikan semua peserta UTBK yang mendaftar akan mendapatkan kursi di lokasi ujian yang mereka masing-masing pilih.
Pemerintah menjamin semua pemuda memiliki kesempatan yang sama dalam masuk ke perguruan tinggi negeri.
“Kapasitas kursi 30 ribu sudah tersedia untuk dua gelombang. Jumlah peserta 16.479 sejauh ini untuk gelombang pertama,” ungkap Menristekdikti yang meninjau lokasi didampingi oleh Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto.
Saat ini sedang berlangsung pendaftaran UTBK untuk Gelombang Pertama pada 1 Maret hingga 24 Maret 2019. Berikutnya, pendaftaran Gelombang Kedua UTBK pada 25 Maret hingga 1 April 2019.