Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Siaran TV di Indonesia Mulai Ada Tahun 1955, Begini Sejarahnya, dan Lahirnya TV Swasta
Siaran televisi percobaan yang pertama adalah liputan langsung perayaan HUT ke-17 Kemerdekaan Indonesia pada pagi hari 17 Agustus 1962
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Pada tanggal 13 September 1990, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden No. 40 tentang pengumpulan pajak kepemilikan televisi antara Yayasan TVRI dan PT Mekatama Raya, perusahaan swasta milik Sudwikatmono dan Sigit Hardjojudanto.
Sejak awal tahun 1991, perusahaan swasta ini adalah badan penanggung jawab untuk menarik pajak kepemilikan televisi dari masyarakat.
Alasan untuk perubahan ini adalah untuk meningkatkan pendapatan dari sistem pos dan giro tahun 1969 yang lebih rendah.
* TPI (sekarang MNC TV)
Pada tanggal 23 Januari 1991, PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) mulai menyiarkan program pendidikan dengan beberapa iklan. Perusahaan itu dikelola oleh Siti Hardijanti Rukmana. Selama tahun-tahun pertama, TPI berbagi saluran dengan TVRI. Fasilitas dan operator didukung oleh TVRI di pagi hari ketika TVRI tidak bersiaran.
Pada 14 April 1992, Direktorat Jenderal Radio, Televisi dan Film yang memutuskan bahwa Yayasan TVRI akan menarik kembali pajak kepemilikan televisi, setelah satu tahun, PT Mekatama Raya gagal untuk meningkatkan pendapatan.
* ANTV dan Indosiar
Pada Oktober 1992, Departemen Penerangan mengeluarkan izin kepada enam perusahaan untuk mendirikan perusahaan televisi swasta: PT Indosiar Visual Mandiri atau Indosiar (Jakarta), PT Sanitya Mandara Televisi (Yogyakarta), PT Merdeka Citra Televisi Indonesia (Semarang, milik Grup Suara Merdeka), PT Ramako Indotelevisi (Batam), PT Cakrawala Andalas Televisi atau ANTV (Lampung), dan PT Cakrawala Bumi Sriwijaya Televisi (Palembang).
Dari semua enam televisi perusahaan, hanya PT Indosiar Visual Mandiri dan PT Cakrawala Andalas Televisi yang dapat menyiarkan secara terus menerus.
Pada tanggal 28 Februari 1993, PT Cakrawala Andalas Televisi, sebuah perusahaan patungan antara keluarga Agung Laksono dan Aburizal Bakrie, memulai siaran pertamanya.
Stasiun penyiaran awalnya direncanakan akan berlokasi di Lampung, tapi kemudian pindah ke Jakarta, di sebuah gedung di Kuningan.
PT Indosiar Visual Mandiri, yang dimiliki oleh Grup Salim, memulai siaran pertamanya pada tanggal 11 Januari 1995.
* Indovision TV Kabel Pertama
Pada bulan Maret 1998, televisi kabel Indovision, yang dioperasikan oleh PT Matahari Lintas Cakrawala di bawah kepemimpinan Peter F. Gontha, mulai beroperasi sebagai televisi kabel pertama di Indonesia (televisi kabel pertama dioperasikan di Amerika Serikat pada tahun 1972).
Sebelumnya, sejak tahun 1996, Indovision telah dioperasikan menggunakan dekoder televisi dan antena parabola.
* Trans TV, Global TV, Metro TV, Lativi (TV One sekarang) dan TV 7 (Trans7 sekarang)
Pada Oktober 1999, dari empat belas pemohon yang telah diterima oleh Departemen Informasi, lima perusahaan penyiaran televisi telah lulus seleksi dan menerima izin siaran.
Perusahaan-perusahaan ini diantaranya Trans TV (PT Televisi Transformasi Indonesia, dipimpin oleh Ishadi S.K., mantan kepala TVRI), MetroTV (dioperasikan oleh Grup Media Indonesia yang dipimpin oleh Surya Paloh), Global TV (PT Global Informasi Bermutu, didirikan oleh Timmy Habibie), Lativi (PT Lativi Media Karya, milik Abdul Latief), dan TV7 (PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh).
Metro TV adalah yang pertama kali disiarkan pada 25 November 2000, sebagai perusahaan penyiaran televisi Indonesia ketujuh.
Pada tanggal 7 Juni 2000, menyusul perubahan pasca pembubaran Departemen Penerangan oleh Presiden Abdurrahman Wahid, TVRI secara resmi mengubah statusnya menjadi Perusahaan Jawatan.
Penggunaan bahasa Mandarin dilarang pada tahun 1965–1994 di televisi Indonesia, namun penggunaannya tidak datang sampai tahun kemudian.
Pada bulan November 2000, Metro TV menjadi stasiun pertama yang menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin untuk stasiun televisi lokal sejak siaran mulai di Indonesia.(*)