Rayhan Bayar Utang dengan Nyawa,Dianiaya Senior hingga Mayatnya Ditemukan di Belakang Asrama Sekolah
Hanya gara-gara masalah utang piutang, Rayhan harus membayarnya dengan nyawa
Udah sampek Jakarta.
Iya kemarin lah yang tinggal 2 angkatan sama anak kelas 2.
Baca: Kronologi Kopassus Anak Wabup Luwu Meninggal Saat Kontak Senjata dengan KKB di Nduga Papua
Baca: Kronologi Akademisi Robertus Robet Tersangka Hina Institusi TNI, Bagaimana Nasib Rocky Gerung?
Baca: Lowongan Kerja BUMN Besar-besaran Daftar di http://rekrutbersama.fhcibumn.com 11 Ribu Peluang Kerja
Anak Medan kelas 1 nya dipukulin.
Iya Aan (Rayhan) pun kena tapi Aan (Rayhan) diam-diam aja," tulis Rayhan di Facebook Messenger.
Reni mengaku sempat membalas pesan Facebook Messenger Rayhan itu beberapa menit kemudian.
"Ada masalah apa An?," balas sang ibu pukul 17.26 WIB.
Namun setelah itu tidak ada kabar lagi sama sekali.
"Saya tanya ada masalah apa, tapi sudah enggak ada di balasnya pesan," ucap Reni.

Merasa resah dengan curhatan sang buah hati, Reni mengaku dirinya gelisah hingga meriang dua hari.
"Saya dalam 2 hari dari Rabu duduk sana kesini meriang. Badan saya gampang capek dan cuma duduk-duduk lihat TV."
"Saya pantau HP nggak ada kabar juga. Bahkan pas Jumat (1/3/2019) pagi, kayak ada yang manggil 'mama' teriak-teriak kayak suara Rayhan," ungkap Reni.
"Saya terus terbangun dan nggak tenang. Pas lihat kawannya, bernama Kiki online saya coba hubungi. Terus dibilangnya Rayhan sudah 2 hari nggak pulang dan masih di cari."
"Saya bangunkan suami dan minta nomor HP sekolah dan dibilang pihak sekolah masih dicari dan saya kirim chattingan terakhir dia pada pihak sekolah," urai Reni.
Ia juga bercerita ketika Aan menghilang, pihak sekolah menghubungi dirinya.
"Pas Rayhan (Aan) hilang sekolah tidak ada kabari ke orangtua. Jawaban sekolah ada yang bilang tunggu 3 hari ada yang bilang 2 hari," ujarnya.