Pesan Terakhir Rayhan Terungkap Sebelum Tewas Mengenaskan Dianiaya Senior, Curhat ke Ibu Soal Ini
Pesan Terakhir Rayhan Terungkap Sebelum Tewas Mengenaskan Dianiaya Senior, Curhat ke Ibu Soal Ini
Pencarian dilanjutkan esok harinya, Rabu (27/2/2019).
Petugas asrama, guru, dan pegawai SUPM Negeri Ladong berupaya mencari yang bersangkutan, tetapi masih tidak ditemukan.
Pihak sekolah pun berupaya menghubungi keluarga untuk mengonfirmasi keberadaannya, namun ternyata Aan tidak pulang ke rumahnya.
Dikutip dari Serambinews.com, Sabtu (2/2/2019), jasad Aan awalnya ditemukan oleh seorang pengembala domba, Abdul Munir (53).
Abdul Munir merupakan warga Gampong Ruyung, Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar.
Saat itu, Abdul sedang menggembala ternaknya di kawasan perbukitan Kompleks SUPM Ladong.
Perhatiannya kemudian tertuju pada sosok tubuh yang terletak di atas bukit sekitar 300 meter dari belakang pekarangan asrama sekolah tersebut.
Abdul pun mendekati sosok tersebut, dan menyadari ternyata yang ditemukannya merupakan tubuh yang sudah tak bernyawa.
Korban saat ditemukan dalam kondisi wajah yang mengalami luka parah.
Baca: Begini Jadinya saat Poster Jokowi-Maruf Dijadikan Penanda Jalan Berlubang, Ini Reaksi Tim Kampanye
Baca: Ketua Bawaslu Jeneponto Peringati Peserta Pemilu Tidak Melakukan Money Politik
Baca: Disbudpar Maros Pungut Retribusi di Rammang-rammang, HPI Minta Kejelasan
Selain itu pada belakang kepala juga terdapat luka memar.
Kondisi jenazah, memperlihatkan tanda-tanda penganiayaan berat.
Di bagian wajah terlihat menghitam seperti hantaman benda tumpul (dibenturkan) dan juga bekas seperti disulut rokok di bagian kening.
Setelah menemukan mayat, Abdul langsung melapor kepada seorang PNS di SUPM Ladong, Usman (33).
Usman melanjutkan laporan tersebut ke Polsek Krueng Raya.
Polsek Krueng Raya kemudian ke lokasi dan melakukan penyelidikan.