Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bantuan Mentan RI Diperebutkan Ini Tanggapan Pemda dan Polisi

Kambing yang sedianya akan diberikan ke para kelompok tani dari 5 kabupaten yang berkumpul di Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Munawwarah Ahmad
Hardiansyah Abdi Gunawan
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman meninjau lokasi optimalisasi lahan rawa lebak menuju Indonesia lumbung pangan dunia 2045 di Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Rabu (06032019). 

TRIBUN-WAJO.COM, SENGKANG - Kambing yang sedianya akan diberikan ke para kelompok tani dari 5 kabupaten yang berkumpul di Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo sudah tak ada, Rabu (6/3/2019).

Kambing-kambing bantuan yang berasal dari Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman diperebutkan masyarakat.

Tak cuma kambing, anak ayam, bibit kelapa, dan benih padi tak luput dari jarahan.

Entah siapa yang memulai.

Petugas keamanan pun setengah mati menghalau aksi beringas masyarakat.

Beruntung, suasana mampu dikendalikan, dan sebagian bantuan yang telah diambil syarakat dikumpulkan sekadarnya.

Menyikapi aksi tak terpuji masyarakat, Bupati Wajo, Amran Mahmud yang juga hadir pada acara optimalisasi lahan rawa lebak menuju Indonesia lumbung pangan dunia 2045, enggan berkomentar banyak.

Baca: Disaksikan Menteri Pertanian, Warga Wajo Jarah Kambing Bantuan

"Bisaki ndi minta penjelasan sama Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan," tulisnya melalui WhatsApp, Rabu (6/3/2019).

Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Wajo, Muhammad Ashar cukup terkejut dengan aksi masyarakat yang menjarah bantuan dari Mentan RI.

"Tadi saya kasi tauji pusat, minta maaf atas kejadian itu, tidak bisa prediksi, apalagi tadi yang datang 5 kabupaten. Sudah sering Pak Menteri ke sini (Wajo) tapi baru seramai ini," katanya kepada Tribun Timur saat dikonfirmasi via telpon, Rabu (6/3/2019).

Menurutnya, kambing, ayam, serta benih padi yang dijarah masyarakat tersebut tetap menjadi tanggungan Kementerian Pertanian.

"Itu resiko pusat, pusat tetap bertanggungjawab, tadi tetap diserahkan secara simbolis, untuk para penerima bantuan tetap akan diberikan sesuai data sebelumnya," katanya.

Baca: 24 Sumur Bor Dibangun Kementerian ESDM di Sulsel, 11 di Kabupaten Wajo

Sementara itu, pihak kepolisian setempat, Polsek Tempe pun mengaku tak tahu motif penjarahan tersebut. Melalui sambungan telepon, Kapolsek Tempe, Iptu Syaifullah Syan, menceritakan dirinya baru mengetahui adanya aksi tersebut pasca acara selesai.

"Saya tidal monitor, saya baru tahu setelah kegiatan, diberitahu sama orang," katanya.

Dirinya menjelaskan, mulanya, kendaraan-kendaraan pengangkut bantuan tersebut sejajar dengan tribun dan tenda yang ada di lapangan Saoraja Latenri Bali.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved