Inilah Orang yang Dicari Polda Sulsel, Segera Laporkan! Waspadai Oknum Dokter Kecantikan Abal-abal
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan atau Polda Sulsel sedang mengejar beberapa pelaku kriminal.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM-Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan atau Polda Sulsel sedang mengejar beberapa pelaku kriminal.
Salah satunya mengaku sebagai penyidik dari Komisi Pemberantas Korupsi atau KPK.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani pun telah menyebarkan foto pelaku sejak Selasa
Selain menyebarkan foto petugas KPK gadungan itu, Polda Sulsel juga merilis nama pelaku, yakni Fujizatmanto.(26/2/2019).
Baca: 300.821 Siswa Dipastikan Tak Lulus SNMPTN 2019, Jangan Lupa Daftar UTBK Jika Ingin Ikut SBMPTN 2019
Baca: Barcelona ke Final Copa del Rey 2019, Singkirkan Real Madrid. Lihat Video Cuplikan 3 Gol!
Baca: Niat Tampil Cantik, di Tangan Dokter Kecantikan Abal-abal Hidung Rusak Bahkan Buta! Kejadian di Bone
"Masih dikejar orangnya, kalau rekan-rekan lihat yang bersangkutan tolong ditangkap," kata Dicky di grup Whatsapp Wartawan.
Kombes Dicky mengakui, Fuzizatmanto saat ini dikejar oleh Kepolisian di jajaran Polda Sulawesi Utara dan Polda Sulsel.
"Yang bersangkutan adalah warga asal Tangerang. Pelaku mengaku dari KPK dan bertugas di Sulsel dan Sultra," ujar Dicky.
Dalam catatan kepolisian, orang tersebut mengaku penyidik KPK Sulsel dan nomor kontak 08196031983 dan 081319386616.
"Jadi jangan percaya nagi masyarakat di manapun berada, jangan percaya orang ini. Mohon agar melaporkan," tambah Dicky.

Dokter Kecantikan Abal-abal
Dua wanita mengaku dokter spesialis kecantikan dan asisten dokter kecantikan, Amyza Tomme (36) dan Rini Hadriyan (30), diamankan di Kabupaten Bone.
Keduanya diamankan saat praktik di Hotel Novena, Watampone. Beberapa orang juga sudah melapor ke Polres Bone sebagai mengaku korban dua wanita ini.
Rerata korban dokter kecantikan abal-abal itu mengalami kerusakan hidung dan kebutaan. Kebanyakan pasien mereka memang ingin memancungkan hidung.
Baca: Niat Tampil Cantik, di Tangan Dokter Kecantikan Abal-abal Hidung Rusak Bahkan Buta! Kejadian di Bone
Baca: Ini 5 Fakta Pernikahan Syahrini dan Reino Barack yang Resmi Nikah di Jepang - Intip Makeup Syahrini
Atas kejadian tersebut, Kepolisian Daerah atau Polda Sulsel mengembangkan kasus tersebut setelah mendapat keterangan dari tersangka dan pasien yang menjadi korban
Selain dua wanita itu, Polda Sulsel juga menyelidiki tiga wanita lagi yang diduga dokter kecantikan abal-abal.

Polda Sulsel mengembangkan penyelidikan ke dua dokter abal-abal praktik di Makassar dan satu praktik di Sinjai.
Penyidik Subdit IV Ditreskrimsus Polda Sulsel mengaku tengah melakukan penyelidikan di praktik dokter kecantikan di Makassar.
Tempat praktik dokter yang diselidiki tim Subdit IV Sumdaling Ditreskrimsus Polda Sulsel masih dirahasiakan demi penyelidikan.
Ingin Mancung
Mereka diduga melakukan malapraktik kecantikan terkait penanganan peninggi hidung atau mancung.
"Kasusnya sementara kita selidiki,” ujar Kepala Subdit IV Sumdaling Polda, AKBP Indratmoko, di Makassar, Rabu (27/2/2019).
“Sudah banyak yang melapor sebagai korban, bahkan ada korban dari Kalimantan yang langsung melapor ke Mabes Polri,” lanjutnya.
Baca: Penerimaan Maba Unhas Jalur OSIS! Semua Fakultas Kecuali FK dan FKG, Segini Kuota yang Tersedia
Baca: 5 Pemain Terbaik Piala AFF U-22 2019 - Sumbang Gelar, Striker Timnas U-22 Marinus Wanewar Posisi 2
Dari lima kasus atau laporan dan aduan masyarakat itu, tercatat dua kasus di Kota Makassar, dua kasus di Kabupaten Bone, dan satu kasus lain di Kabupaten Sinjai.
"Lima kasus itu, dua kasus di Makassar kasus dugaan malapraktik kecantikan, di Bone dua kasus dokter gadungan, kalau di Sinjai itu masih diselidiki," ujar Indratmoko.

Kasus dugaan malapraktik kecantikan jenis peninggi hidung ini sudah masuk dalam tahap gelar perkara, karena kasus ini mulai diterima sejak Agustus 2018, tahun lalu.
"Jadi korban ini mau kasih tinggi hidung, setelah disuntik hidungnya cairannya itu diduga sampai ke mata kirinya, makanya mata kirinya tidak normal," jelas AKBP Indratmoko.
Status Saksi
Sementara itu, Kepolisian Daerah atau Polda Sulsel sudah memeriksa dr Elisabeth Susana M Biomed (AAM), setelah menerima laporan dugaan korban malapraktik.
Penyidik Subdit IV Ditreskrimsus Polda Sulsel membenarkan, praktik dokter di Jl Serigala Makassar dalam penyelidikan.
Tempat praktik dokter yang diselidiki tim Subdit IV Sumdaling Ditreskrimsus Polda, ini karena diduga melakukan malapraktik kecantikan peninggi hidung atau mancung.
Baca: Rumah Penjaga Taman Patung Kuda Fort Rotterdam Akan Digusur, Ini Penjelasan Kepala BPCB Sulsel
Baca: Dokter Kecantikan Gadungan Pelaku Penipuan di Bone Minta Damai
"Betul, itu tempat praktiknya yang masih kita selidiki kasusnya," Kepala Subdit IV Sumdaling Polda, AKBP Indratmoko saat dikonfirmasi tribun, Rabu (27/2/2019).
Pantauan tribun timur.com, lokasi praktik dokter ini berada di Jl Serigala nomor 119, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar. Nama tempat praktik, Belle Beauty Care.
Tidak ada papan nama kantor tersebut, hanya saja nama dokter yang berpraktik di Belle Beauty Care ini, atas nama dokter dr Elisabeth Susana, M Biomed (AAM).

AKBP Indramoko membenarkan, nama dr Elisabeth Susana memang sebelumnya dipanggil dan diperiksa soal laporan warga terkait dugaan Malapraktik Kecantikan.
"Memang betul, yang bersangkutan ialah dokter Elisabeth Susana. Dia sudah kami minta keterangannya, tapi statusnya masih saksi, belum tersangka," jelas Indratmoko.
Kata AKBP Indratmoko, Elisabeth Susana sudah dipanggil dan dimintai keterangan lebih dua kali oleh penyidik. Pemanggilan itu terkait laporan dugaan Malapraktik.
Laporan Pasien
Dijelaskan, Indramoko, dokter Elisabet dilaporkan salah seorang pasiennya, Ad (33) yang mengalami kebutaan non permanen saat Ad hendak mengikuti program peninggi hidung.
"Jadi korban ini mau kasih tinggi hidung, setelah disuntik hidungnya dengan cairan, diduga sampai ke mata kirinya, makanya mata kirinya tidak normal," ungkapnya.
Sejauh ini, penyelidikan kasus Malapraktik dr. Elisabeth Susana baru saja digelar 6 Februari lalu. 15 saksi juga telah dimintai keterangan, mereka dari tempat praktik.
Baca: Setelah Juara Piala AFF U-22 2019, Perjuangan Timnas U-22 Indonesia Berlanjut di Turnamen Ini?
Baca: Begini Semen Organik Temuan Dosen Unismuh Makassar dari Hasil Daur Ulang Sampah! Kekuatannya Teruji
"Kalau ditanya soal harga untuk operasi peninggi hidung dalam kasus ini kisaran jutaan rupiah, saya tidak hapal semuanya, tapi jutaan rupiah," tambah Indratmoko.
Pada saat dr Elisabet didatangi tribun, salah satu petugas praktik mengatakan, dr. Elisabeth Susana tidak berada di lokasi sejak siang, bahkan disebutkan tidak masuk praktik.
"Oh maaf pak, ibu dok tidak ada dari siang tadi, biasanya jam begini sudah ada tapi sepertinya ibu dok tidak masuk," ujar salah satu petugas di tempat praktik tersebut.

Terlihat, tempat praktik dr. Elisabeth ini pada bangunan beton tiga lantai. Tempat praktik ini bersebelahan blok dengan RS Labuang Baji di Jl Tupai, KotaMakassar.
Tidak sampai disitu, petugas yang enggan disebut namanya ini bahkan meminta agar tribun menitipkan nomor telepon agar nanti dihubungi langsung dr. Elisabeth Susana.
"Permisi pak, tidak ada nomornya ibu dok, bapak saja tinggalkan nomor, nanti kami atau ibu yang hubungi," tambah petugas sambil menyodorkan kertas dan pulpen.
5 Kasus Dokter
Sementara itu, pihak penyidik Subdit IV Sumdaling Ditreskrimsus Polda Sulsel juga sementara ini masih memyelidiki 4 laporan, dugaan Malapraktik dan Dokter gadungan.
Dari lima kasus atau laporan dan aduan masyarakat itu, tercatat dua kasus di Kota Makassar, dua kasus di Kabupaten Bone, dan satu kasus lain di Kabupaten Sinjai.
"Lima kasus itu, dua kasus di Makassar kasus dugaan malapraktik kecantikan, di Bone dua kasus dokter gadungan, kalau di Sinjai itu masih diselidiki," ujar Indratmoko.
Baca: Pengurus Aptisi IX-A Gelar Pertemuan Sambil Nikmati Sunset di Lantai 18 Menara Iqra Unismuh Makassar
Baca: Imbang, PSM Makassar Puncaki Klasemen Grup H AFC Cup 2019, Persija Ketiga! Berikutnya Lawan Ini
Kasus dugaan malapraktik kecantikan jenis peninggi hidung ini sudah masuk dalam tahap gelar perkara, karena kasus ini mulai diterima sejak Agustus 2018, tahun lalu.
"Kalau kasus ini sudah pada tahap gelar perkara pada 6 Februari 2019 kasus ini, ada sekitar 15 orang yang sudah diperiksa oleh tim kami," ungkap Indratmoko.
Dugaan kasus malapraktik dokter tidak hanya dilakukan oleh dokter resmi, tapi kasus malapraktik kecantikan ini datang dari dokter kecantikan gadungan di Sulsel.
Dokter kecantikan gadungan malah buka tempat praktik program kecantikannya di beberapa hotel terkenal di Kota Makassar untuk melaksanakan operasi kecantikan.
"Ada dua laporan yang kami terima, itu lokasi praktik diduga dokter gadungan ini ada di dua hotel di Makassar," kata AKBP Hendratmoko saat tunjukan berkas kasus.
Praktik di Hotel
Tapi, untuk penyelidikan mendalam tim penyidik Subdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Sulsel. Akbp Hendratmoko minta agar tidak tidak dituliskan nama hotelnya.
Dari penjelasan korban atau terlapor, Ns (25) dalam surat aduan polisi pada 22 Februari 2019 lalu. Ns mengaku, temui seorang dokter bernama Amyza Tomme.
Baca: VIDEO: Sempat Heboh Diduga Bunuh Diri, Pedagang Pasar Baru Polman Ternyata Sakit Maag
Baca: Kualifikasi Piala Asia 2020, Timnas U-22 Indonesia Bertemu Thailand Lagi. Pemain PSM Tetap Andalan
Korban Ns haru mengeluarkan uang 500 ribu untuk menyuntik Filler dan 6 spoit di hidungnya. Tapi hasil yang didapat malah hidung pelapor Ns mengalami cacat.
Kata AKBP Indratmoko, dokter kecantikan gadungan ini juga dilapor oleh pelapor lain asal Kabupaten Bone, At (34) mengalami kasus yang sama terjadi pada hidung
"Kalau inilaporan lain lagi, ini terlapornya dokter gadungan itu (Amyza Tomme) dan dokter ayas nama Rini. Korban juga alami cacat pada hidungnya," jelas Indratmoko.
Dua kasus dugaan dokter gadungan ini masuk di aduan penyidik Subdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Sulsel pada tanggal 22 Februari 2019, masih diselidiki.(*)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Follow juga akun instagram tribun-timur.com: