Buat Petani Jeruk, Berikut Cara Mencegah dan Menanggulangi Virus CVPD
Jeruk siam dikembangkan di Kecamatan Malangke dan Malangke Barat atau pesisir Luwu Utara.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Tanaman Jeruk siam menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada dekade 90-an hingga 2000-an.
Jeruk siam dikembangkan di Kecamatan Malangke dan Malangke Barat atau pesisir Luwu Utara.
Balai Pengkajian Teknologi dan Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan menyebut tanaman Jeruk siam di dua kecamatan itu seluas 16.246 hektare pada tahun 2002.
Baca: Tekan Angka Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Ini yang Dilakukan Dinas P3A Jeneponto
Baca: Dikeluhkan, Lubang Jalan di Lau Maros Ditambal
Baca: 37 Ketos Ikuti Seleksi Tulis Esai dan Wawancara di Unhas
Tahun 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut luas tanaman jeruk di Malangke dan Malangke Barat sisa 250 hektare dengan produksi 3,5 ton per hektare.
Serangan virus Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) merupakan alasan utama petani meninggalkan tanaman jeruk.
Dikutip TribunLutra.com, Selasa (26/2/2019) dari berbagai sumber, pengendalian CVPD harus dilakukan secara terpadu.
Berikut beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam mencegah dan menanggulangi CVPD:
-Bibit Bebas Penyakit
Pengadaan bibit harus mendapat pengawasan dari balai pengawasan dan sertifikasi benih (BPSB).
Dalam rangka ini, pusat penelitian dan pengembangan hortikultura telah mengembangkan teknik sambung tunas pucuk. Seperti di Riau, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Bali.
-Serangga Vector
Serangga penularan yang sangat dalam penyebaran CVPD adalah Diaphorina Citri. Vector ini menularkan CVPD dipesemaian dan kebun serta terutama ditemukan pada tunas.
Agar populasinya tidak bertambah, penggunaan pestisida dapat dipertimbangkan.
Insektisida yang dapat mengendalikan populasi vector diantaranya dimethoate (perfekthion, roxion 40 EC, rogor 40 EC, cygon) yang diaplikasikan pada daun atau disuntikan pada batang dan edosulfan.
Aplikasi insektisida hendaknya dilakukan pada saat tanaman menjelang dan ketika bertunas.