Ada Aksi Captain America vs Ganti Presiden, Saat 15 Camat se-Makassar Diperiksa Bawaslu Sulsel
Ada Aksi Captain Amerika vs Ganti Presiden, Saat 15 Camat se-Makassar Diperiksa Bawaslu Sulsel
Penulis: Abdul Azis | Editor: Arif Fuddin Usman
Ada Aksi Captain Amerika vs Ganti Presiden, Saat 15 Camat se-Makassar Diperiksa Bawaslu Sulsel
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aksi dua kelompok berbeda iringi pemeriksaan 15 camat se-Makassar di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (22/2/2019) hingga malam.
Saat para camat, dua kelompok berbeda itu datang memberi dukungan di halaman Kantor Bawaslu Sulsel.
Kelompok pertama beranggotakan puluhan orang. Mereka mengatasnamakan Relawan Sejaman Makassar.
Baca: Diperiksa hingga Malam, Camat ‘Kencing-kencing’ di Bawaslu Sulsel! Akan Diserahkan ke Kemenpan RB
Baca: Ini Bocoran Film Avengers: Endgame! Pemeran Spiderman Lagi-lagi Keceplosan Tema Film Marvel Ini
Orator kelompok ini memakai pakaian terusan, khas Timur Tengah, dan peci hitam. Mereka membentangkan pamplet berisi tuntutan ke Bawaslu.
Salah seorang relawan Sejaman Kota Makassar Ambang, meminta agar pihak Bawaslu Sulsel mengusut tuntas kasus 15 camat.
Relawan Sejaman Kota Makassar Ambang nilai 15 camat telah terang-terangan mendukung salah satu paslon capres dan cawapres di Pemilu 2019.
Relawan Ganti Presiden, Aiman Adnan, menilai perbedaan itu indah dan mengasikkan, akan tetapi jika perbedaan itu dirusak seperti beredarnya vedeo 15 click di Makassar, maka hal itu sangat miris.
Baca: Laporkan 15 Camat, Puluhan Emak emak Pendukung Prabowo Sandi Datangi Bawaslu Makassar
Baca: 15 Camat se-Makassar Pendukung Jokowi Tinggalkan Bawaslu Sulsel Pkl 23.00
“Kita lihat bagaimana dengan bangganya seorang ASN secara terang mendukung salah satu paslon capres dan cawapres,” ujarnya.
Karena itu pihaknya meminta agar pihak Bawaslu Sulsel menindak tegas pihak pelanggar khususnya pada 15 camat tersebut.
Tampil Unik
Lalu pada kelompok kedua di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (22/2/2019), tampil unik.
Kelompok ini hanya beranggotakan lima orang. Mereka memakai seragam Robot Bumblebee, Satria Garuda BIMA-X, Spiderman, dan Captain America.
Robot Transformer dan karakter super hero milik Marvel tersebut datang memberi dukungan untuk para camat.
"Ini bentuk dukungan masyarakat mengenai masalah yang ada di 15 camat di Makassar. Ini bentuk dukungan masyarakat spontan," kata pria yang membawa rombongan transformer dan super hero ini, Fahyudin.
Dikatakan Fahyudin, dukungan itu dianggapnya mesti diberikan. Sebagai bentuk anggapan bahwa apa yang dilakukan camat-camat itu tidak melanggar aturan.
Baca: Diperiksa Berjam-jam, Ini Sanksi Bagi 15 Camat se-Makassar Jika Terbukti Melanggar, Dukung Capres 01
Baca: TRIBUNWIKI: Video 15 Camat di Makassar Beri Dukungan Capres, Ini 7 Larangan yang Dilanggar ASN
"Ini menunjukkan perbuatan yang benar, dan punya kekuatan yang luar biasa. Sehingga masyarakat betul-betul bisa melihat ini dukungan," ujarnya.
Aiman yang memimpin aksi itu mendesak agar Bawaslu serius menangani dugaan pelanggaran yang dilakukan camat se-Kota Makassar.
"Bawaslu harus serius memeriksa dugaan pelanggaran ini,” kata koodinator aksi Aiman Adnan di depan Kantor Bawaslu Sulsel, Jalan AP Pettaranani, Kota Makassar, Jumat (22/2/2019).
“Selidiki, dalami, jangan main-main karena ini persoalan mendasar dugaan pelanggaran yang dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN)," lanjutnya.
Unjuk rasa merupakan bentuk pengawalan untuk memastikan bahwa pelaporan memang betul-betul ditangani Bawaslu. Di sisi lain, pengunjuk rasa menyayangkan sikap yang dipertontonkan seluruh camat.
Menurut Aiman, sikap camat yang secara terang-terangan mendukung salah satu capres merupakan bentuk penggiringan opini.
"Ini bahkan sangat kami sayangkan, karena tugas dan kewenangan mereka sebagai seorang ASN sudah tercederai," jelasnya.
Ulasan Pengamat
Sementara itu Pengamat Demokrasi Abdul Karim, memberikan ulasan soal 15 camat tersebut sebagai Trisula Video ‘Saya Camat’
Karim menyebut Video 15 Camat di Kota Makassar menyatakan mendukung pasangan calon capres 01 bersama mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menggemparkan jagat medsos (media sosial) dan medmas (media massa).
Baca: Skutik Sangar Asal Italia Ini Bakal Diproduksi Massal dan Dijual di Indonesia! Lihat Foto-fotonya
Baca: Foto-foto Cantiknya Lesty Kejora Berhijab, Ini Alasannya Ubah Penampilan
“Penilaian terhadap peristiwa ini dapat dinilai dari beragam perspektif. Perspektif regulatif, netralitas ASN jelas disebutkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan,” ujarnya.
Pelanggaran itu bisa ditengok, kata Karim, misalnya, dalam UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Otonomi Daerah, serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
“Video dapat disebut sebagai dugaan pelanggaran terhadap sejumlah UU di atas. Untuk membuktikan dugaan pelanggaran yang dimaksud, Bawaslu mesti turun tangan,” tegasnya.
Dalam perspektif kultur hukum, video itu menjelaskan bahwa budaya ketaatan hukum kita masih sangat lemah. Kian ke atas, budaya ketaatan pada aturan ternyata tidak kokoh.
“Lalu ke bawah, diupayakan kokoh. Penyebabnya, bisa jadi tidak massifnya sosialisasi netralitas ASN di lingkup internal ASN,” jelas Karim.
Baca: Terlalu Vokal Soal Pengaturan Skor, Mantan Pelatih PSM Makassar Robert Alberts Mengaku Dihukum PSSI
Baca: Jadwal Main PSM Makassar di AFC Cup dan Piala Presiden 2019 Berdekatan! PSSI Lakukan Hal Ini
Karena itu, lanjut Karim, Bawaslu, KPU, pemerintah dan parpol mesti sama-sama terlibat massif dalam upaya sosialisasi netralitas ASN dalam pergelaran politik. Demokrasi tak bisa tegak sepanjang kataatan pada hukum lemah.
“Dalam perspektif politik, video ini bisa jadi memang untuk kerangka memenangkan Capres 01, tetapi bisa pula untuk kerangka memperkalahkan Capres 01. Wallahu A’lam,” pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz Alimuddin
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga akun instagram tribun-timur.com: