Aparatur Sipil Negara (ASN) Bergaji Rp 8 Juta Per Bulan Kini Bisa Beli Rumah Subsidi, Ini Syaratnya
Batas maksimum penghasilan penerima bantuan subsidi KPR FLPP yang sebelumnya Rp 4 juta hingga Rp 7 juta per bulan menjadi Rp 8 juta per bulan
Aparatur Sipil Negara (ASN) Bergaji Rp 8 Juta Per Bulan Kini Bisa Beli Rumah Subsidi, Ini Syaratnya
TRIBUN-TIMUR.COM - Pembahasan mengenai skema pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), dan TNI/Polri melalui subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah rampung dibahas.
Terdapat perubahan batas maksimum penghasilan penerima bantuan subsidi KPR FLPP yang sebelumnya Rp 4 juta hingga Rp 7 juta per bulan menjadi Rp 8 juta per bulan.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Heri Eko Purwanto mengonfirmasi hal itu kepada Kompas.com, Kamis (21/2/2019) malam.
"Penghasilan maksimum penerima subsidi FLPP Rp 8 juta," kata Heri.
CV Benteng Kupa Bukukan 52 Unit Rumah Komersial, PT Hidayat Anugrah Pratama 396 Unit Rumah Subsidi
Royal Persada Properti Tawarkan Rumah Subsidi di Pattene, DP Rp 3 Juta
Empat Ribu Pegawai Non-ASN Pemda Barru Dapat Jaminan Kerja
Sebelumnya, dalam Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 26 Tahun 2016 ditetapkan, bahwa penerima subsidi melalui skema FLPP adalah hanya Golongan I dan II ASN/TNI/Polri dengan penghasilan Rp 4 juta hingga maksimal Rp 7 juta per bulan.
Selain perubahan batas maksimum penghasilan, skema terbaru yang telah dibahas sejak tahun 2018 lalu juga mengatur syarat rumah subsidi yang bisa dibiayai FLPP yakni seharga Rp 300 juta dengan luas tanah 72 meter persegi.
Adapun dana FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dialokasikan untuk tahun 2019 meningkat menjadi Rp 7,1 triliun untuk membiayai pembangunan 68.000 unit rumah.
Mengutip data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), sejak 2010 hingga 2018, pemerintah telah menyalurkan dana FLPP senilai Rp 35,7 triliun untuk rumah sebanyak 566.000 unit. (Kompas.com)
CV Benteng Kupa Bukukan 52 Unit Rumah Komersial, PT Hidayat Anugrah Pratama 396 Unit Rumah Subsidi
Royal Persada Properti Tawarkan Rumah Subsidi di Pattene, DP Rp 3 Juta
Empat Ribu Pegawai Non-ASN Pemda Barru Dapat Jaminan Kerja
REI Sulsel Akan Bangun 80% Rumah Subsidi
Diberitakan sebelumnya, target pembangunan rumah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Realestate Indonesia (REI) di 2019 sekitar 430 ribu unit rumah.
Angka itu terdiri dari 230 ribu unit rumah bersubsidi dan 200 ribu unit rumah komersial bawah, dengan kisaran harga Rp 200 juta-Rp 300 juta per unit.
Di Sulsel target, DPD REI di angka 25 ribu. Namun komposisinya, 80 persen rumah subsidi, sisanya komersial.
Data tersebut, secara umum jauh berbeda. Presentase rumah subsidi dengan komersil secara nasional hanya kurang 3,5 persen saja.
Bandingkan di Sulsel, dimana 80 persen atau 20 ribu unit khusus rumah subsidi, komersil hanya 5 ribu unit.
Ketua DPD REI Sulsel, M Sadiq menuturkan, secara umum kata dia, ceruk pasar subsidi di Sulsel masih besar. Ini dilihat dari realisasi 2018, dimana dari 19 ribuan rumah yang dibangun, presentasenya pun sama 80 persen banding 20 persen
"Makanya triwulan 1 komposisi 80 banding 20 kita targetkan. Namun, selepas itu kita evaluasi apakah komposisi itu tetap digunakan untuk triwulan selanjutnya atau tidak," kata Sadiq via Pesan WhatApp, Kamis (24/1/2019).
Salah satu alasan mengapa ia menaikkan target pembangunan rumah di Sulsel dari 20 ribu menjadi 25 ribu di 2019, karena rumah subsidi masih banyak diminati, bahkan anggotanya banyak yang menggarap rumah subisidi, padahal sebelumnya fokus ke rumah komersil.
"Target jumlah rumah naik, presentase tetap sama. Tetapi jumlahmya lebih banyak karena pengalinya yang besar," katanya.
Sementara itu, DPP REI pada 2019 ini coba peruntungan menjual ratusan ribu komersial bawah dengan harga di bawah Rp 300 jutaan yang menyasar kelompok milenial.
"Itu menarik, asalkan tidak ada kebijakan yang menganggu pasar, kami yakin target tahun ini dapat tercapai, terlebih melihat kebutuhan masyarakat yang besar di kedua segmen tersebut,” ujar Pemiliki Zaridah Group itu.
Berdasarkan data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), dari total 11.568 pengembang rumah subsidi di seluruh Indonesia, sekitar 5.014 pengembang diantaranya adalah pengembang REI.
Sehingga, pihaknya cukup percaya diri menyebut bahwa REI adalah asosiasi pengembang tertua dan asosiasi pengembang rumah rakyat terbesar di seluruh Indonesia. (TRIBUN-TIMUR.COM)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga akun instagram tribun-timur.com:
(*)
CV Benteng Kupa Bukukan 52 Unit Rumah Komersial, PT Hidayat Anugrah Pratama 396 Unit Rumah Subsidi
Royal Persada Properti Tawarkan Rumah Subsidi di Pattene, DP Rp 3 Juta