Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Nama Jendral Ahmad Yani Digunakan Sebagai Nama Jalan dan Bandara, Begini Sosoknya
Pada tahun 1943, ia bergabung dengan tentara yang disponsori Jepang Peta (Pembela Tanah Air), dan menjalani pelatihan lebih lanjut di Magelang.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Beberapa jalan di Kota Makassar diangkat dari nama pahlawan. Salah satunya yakni Jl Jenderal Ahmad Yani.
Nama jalanJl Jenderal Ahmad Yani tidak hanya digunakan di Makassar. Sejumlah daerah juga memiliki nama jalan ini. Diantaranya Jakarta, Bandung, Medan, Samarinda, dan Palembang.
Selain itu namanya diabadikan untuk Bandar Udara Internasional Achmad Yani di Semarang.
Jl Jenderal Ahmad Yani berada sekitar Jl Balaikota, Jl Riburanne, dan Jl Jenderal M Yusuf. Di jalan ini juga terdapat bangunan besar seperti pusat perbelanjaan, sekolah, tempat makan, bank dan perkantoran.
Lahir di Jenar
Dilansir dari wikipedia.org Jenderal Ahmad Yani adalah komandan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.
Ahmad Yani lahir di Jenar, Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 19 Juni 1922 di keluarga Wongsoredjo, keluarga yang bekerja di sebuah pabrik gula yang dijalankan oleh pemilik Belanda.
Pada tahun 1927, Yani pindah dengan keluarganya ke Batavia, di mana ayahnya kini bekerja untuk General Belanda. Di Batavia, Yani bekerja jalan melalui pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun 1940, Yani meninggalkan sekolah tinggi untuk menjalani wajib militer di tentara Hindia Belanda pemerintah kolonial.
Ia belajar topografi militer di Malang, Jawa Timur, tetapi pendidikan ini terganggu oleh kedatangan pasukan Jepang pada tahun 1942. Pada saat yang sama, Yani dan keluarganya pindah kembali ke Jawa Tengah.
Pada tahun 1943, ia bergabung dengan tentara yang disponsori Jepang Peta (Pembela Tanah Air), dan menjalani pelatihan lebih lanjut di Magelang.
Setelah menyelesaikan pelatihan ini, Yani meminta untuk dilatih sebagai komandan peleton Peta dan dipindahkan ke Bogor, Jawa Barat untuk menerima pelatihan. Setelah selesai, ia dikirim kembali ke Magelang sebagai instruktur.
Karir Militer
Setelah Kemerdekaan Yani bergabung dengan tentara republik yang masih muda dan berjuang melawan Belanda. Selama bulan-bulan pertama setelah Deklarasi Kemerdekaan, Yani membentuk batalion dengan dirinya sebagai Komandan dan memimpin kepada kemenangan melawan Inggris di Magelang.
Yani kemudian diikuti ini dengan berhasil mempertahankan Magelang melawan Belanda ketika ia mencoba untuk mengambil alih kota, mendapat julukan Juru Selamat Magelang.