3 Fakta Pembalap Muda Nasional M Zaki Tewas Ditikam saat Setting Motor, Motif hingga Sosok Pelaku
M Zaki merupakan eks pembalap TJM Racing yang berlaga di Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 kelas Asia Production 250 cc (AP250).
"Dan hari ini kami teruskan pemeriksaan terhadap saksi dan tersangka," kata Jamal pada Surya Malang, Sabtu (16/2/2019).
Pelaku yang berprofesi sebagai debt collector Bank swasta ini selalu membekali diri dengan senjata tajam jenis pisau lipat.
Pisau tersebutlah yang digunakan untuk menikam M. Zaki.
Pelaku akan diproses sesuai hukum yakni tuduhan penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa sebilah pisau lipat yang masih berlumuran darah, serta dua unit sepeda motor milik korban dan pelaku.
3. Zaki di Mata Rekan Pembalap
Dikutip dari Motorplus Online, Zaki adalah pebalap berbakat yang cukup diperhitungkan karena teknik dan kemampuannya.
Bahkan, pemuda berusia 23 tahun itu mendapatkan julukan pebalap 'rada gila' pada awal kariernya karena keberaniannya dan tekad pantang menyerah.
Menjadi salah satu pembalap terbaik yang dimiliki Indonesia tentu membuat siapa saja yag mendengar kamar meninggalnya berduka, terutama rekan sesama pembalap.
Para pembalap tersebut beramai-ramai mengucapkan rasa duka atas kepergian rekannya.
Begitu juga Rudi Hadinata atau akrab disapa Rudi Trijaya yang merupakan pemilik tim Trijaya Racing.
"Saya sangat kaget mendengar berita ini dari anak-anak tim, sampai saat ini masih belum bisa komunikasi dengan keluarga Zaki," ungkap Rudi dikutip dari GridOto.com (16/2/2019).
"Zaki merupakan sosok anak yang baik, penurut dan enggak aneh-aneh. Dan, Zaki termasuk anak yang berbakti kepada keluarga," tambah Rudi. (Suar/SuryaMalang)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga akun instagram tribun-timur.com:
TRIBUNWIKI Muhammad Agung Fachrul, Pebalap Berjulukan Santri Racing Sulsel, Hafal 10 Juz Alquran
Bertandang ke Tribun, Ini Prestasi Lima Pembalap Muda Sulsel
Pebalap AHRT, Andi Gilang Lebih Tertantang Saat Balapan di Buriram, Ini Alasannya