Sudah Janji Turunkan 20 Persen, Menhub Sebut Harga Tiket Maskapai Garuda Indonesia Group Masih Mahal
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi masih mengeluhkan mahalnya tiket pesawat yang ditawarkan Garuda Indonesia Group.
Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menteri terkait, Rabu (13/2/2019) siang, menggelar rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta untuk membahas harga avtur yang dinilai terlalu tinggi.
Ternyata pemicu lonjakan tiket pesawat disumbang oleh harga avtur yang dijual Pertamina lebih mahal dari yang dijual Singapura.

Presiden Jokowi Sikapi Mahalnya Tiket Pesawat
Saat ini tingginya harga avtur dinilai mengerek harga tiket pesawat Indonesia.
Harga avtur mempengaruhi 25 persen hingga 40 persen dari harga tiket pesawat.
Presiden telah menginstruksikan menteri terkait untuk mengevaluasi harga avtur.
Ia berharap ada hal-hal yang bisa diefesiensikan agar harga avtur tak terlalu memberatkan perusahaan penerbangan.
"Tadi, saya sudah perintahkan menteri untuk dihitung ya. Mana yang belum efisien, mana yang bisa diefesiensikan. Nanti akan segera diambil keputusan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore.
Hadir dalam rapat tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono.
Ketika ditanya apakah ada target kepada para menterinya itu, Presiden mengatakan, yang terpenting kalkulasi harus dilakukan secara teliti.
"Segera, akan. Setelah ada kalkulasinya," ujar dia.
Ketika ditanya kembali mengenai apakah ada opsi-opsi tentang harga avtur yang dinilai berat, Jokowi mengatakan, justru dalam rapat terbatas tadi, ia baru memerintahkan menterinya untuk melakukan evaluasi.
Dari evaluasi itu, para menteri diharapkan menyampaikan opsi-opsi apa saja yang harus diputuskan olehnya.
"Wong baru saja saya perintah tadi untuk melihat, membuat perhitungan membuat kalkulasi. Apakah ada opsi-opsi seperti apa, baru disampaikan kepada saya," ujar Jokowi.
Diberitakan, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat yang menyebabkam sepinya kamar-kamar hotel di Indonesia.