Setelah Tagar #UnistallBukaLapak, Kini Giliran Tagar #UninstallJokowi Trending Topic di Twitter
Di akhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam akunnya.
Setelah Tagar #UnistallBukaLapak, Kini Giliran Tagar #UninstallJokowi Trending Topic di Twitter
TRIBUN-TIMUR.COM - CEO Bukalapak Achmad Zaky menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya di akun Twitter-nya baru-baru ini terkait dengan anggaran riset dan pengembangan di Indonesia.
Di akhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam akunnya.

Bahkan Zaky menyebut bahwa industri 4.0 itu omong kosong. "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya US$ 2 miliar)," tulisnya.
Achmad Zaky menilai anggaran tersebut terlalu kecil dan penyebutan istilah "presiden baru" di cuitan tersebut, yang kemudian memicu reaksi pendukung pasangan Capres petahana Jokowi-Maruf Amin.
Baca: Rocky Gerung Akhirnya Ungkap Alasannya Selalu Cekcok dengan Akbar Faizal di TV
Akibatnya Tagar #UninstallBukaLapak ramai diperbincangkan di linimasa Twitter dan menjadi trending topic.
Ada netter kemudian mengungkit soal kebaikan Presiden Joko Widodo terhadap perusahaan Zaky.
Bahkan tweet Jokowi yang memuji unicorn Bukalapak disertakan agar mengingatkan Zaky bahwa jangan membalas air susu dengan air tuba.
Danny Njoo @dannynjoo menuliskan. "Its too late. I don't care you dukung siapa tapi dengan bilang "omong kosong" ke pemerintah yang jelas-jelas ngedorong berkembangnya startup di indo semacam kaya tidak tahu berterima kasih,"
Ada juga @rifboed menuliskan. "Thx bang Zaky, uninstall BL wajib buat abang yang tak tahu terima kasih. Pak Jokowi disetiap kesempatan selalu promosikan industri kreatif yang selalu dicontohkan Bukalapak. Tapi ini balasan sampean? Uninstall BL on the way"
Atas viralnya tweet itu, Zaky kemudian buru-buru meminta maaf.
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yang kurang sesuai kata-kata saya jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti ayah sendiri (sama-sama orang Solo). Kemarin juga hadir dalam HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya".
Ahmad Zaky mengatakan, tujuan tweet itu adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 tahun sampai 50 tahun kedepan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah dengan negara-negara lain.
Tak lama setelah #UninstallBukaLapak trending kini muncul tagar trending baru yang tak kalah heboh #UninstallJokowi.
hastag #UninstallJokowi hingga Jumat siang menjadi trending nomor 2.
Baca: 7 Fakta Grevo Gerung, Adik Kandung Rocky Gerung yang Jarang Terekspos, ini Kehebatannya!
Sebelum hastag #UninstallJokowi muncul ada juga bentuk dukungan ke Bukalapak dengan hastag #DukungBukaLapak.
Kedua hastag itu memuat cuitan untuk mendukung apa yang diungkapkan CEO Bukalapak Achmad Zaky.
Menurut mereka Achmad Zaky berhak mengeluarkan pendapatnya.
Fenomena ini diduga akibat dari trending-nya tagar #uninstallbukalapak.
Beberapa orang nampaknya membuat momen ini malah menjadikan "kesempatan" berpolitik.
Salah satu akun Twitter @ekowBoy berkomentar:
"Bos Bukalapak kritik Jokowi pake data bukanya dijawab malah dibully kaum dungu.
Ini jadi spirit baru buat milenial & UMKM unutk gelorakan gerakan #UninstallJokowi 17 April..!!"

Beberapa netizen membalas cuitan dari akun Twitter @ekowBoy:
Bukannua Data 2010 saat Sby menjabat yg dipakai ya ? Coba di cek di Wikipedia Sama persis kyk Yang di postingan CEO BUKALAPAK," tulis akun Adam_agus01.
"Pake data hoax pak. R&D sekarang sudah 11B lhooo... Yg bikin orang marah tu hoaxnya," tulis akun Angela maia Shanti.
Data 2013. Tapi disebut sebagai data 2016. Dan. Dan.. dan.. Sebenarnya sudah ada data 2019," tulis akun Pitulung Pitutur Pituduh.
Dilaporkan sebelumnya, bahwa Achmad Zaky telah memberikan klarifikasi terkait cuitannya yang membuat heboh tersebut.
Dia menulis, "Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget"
Siapa Achmad Zaky?
Dilansir dari Wikipedia, Achmad Zaky, pria yang lahir di Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986 merupakan pendiri sekaligus CEO dari situs e-commerce Bukalapak.com.
Bukalapak.com adalah sebuah perusahaan e-Commerce Indonesia berbasis marketplace C2C yang berfokus pada pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Pada tahun 2004, Zaky melanjutkan studinya di jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. Di bidang akademis, Zaky sempat mendapat IPK 4.00 di semester pertama.
Selain kegiatan akademis, Zaky tercatat pernah mendirikan beberapa organisasi kemahasiswaan di ITB. Ia menjadi salah satu penggagas lahirnya cabang ShARE Global Student Think-Tank di ITB.
Zaky juga mendirikan Entrepreneur Club ITB yang kemudian dikenal dengan Technoentrepreneur Club (TEC ITB). Ia pun aktif di Amateur Radio Club (ARC) ITB.
Selama berkuliah, Zaky sering menjuarai beberapa kompetisi tingkat nasional, Salah satunya adalah juara II pada Indosat Wireless Innovation Contest tahun 2007. Ia membuat perangkat lunak yang disebut MobiSurveyor.
Perangkat ini berguna untuk melakukan perhitungan cepat dalam sebuah survei. Zaky juga mendapatkan Merit Award pada kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008.
Zaky sempat meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat selama dua bulan pada tahun 2008. Selain itu, ia juga pernah mewakili ITB dalam ajang Harvard National Model United Nations 2009.
Karier Zaky berawal dari keaktifannya di dunia teknologi dan entrepreneurship sewaktu di ITB. Ia mendapatkan tawaran mengerjakan software quickcount pemilu dengan nilai 1,5 juta untuk sebuah stasiun televisi nasional. Ia bermimpi untuk mengubah hidup banyak orang dengan memajukan UMKM lewat internet. Code base Bukalapak diselesaikan dalam waktu dua bulan. Awalnya, Zaky mengajak para pedagang di mall untuk bergabung di Bukalapak.
Tetapi, respon yang diberikan oleh mereka sangat kecil. Klien pertama yang ia dapat justru dari pedagang kecil. Ketika ditanya mengapa mereka mau bergabung, alasannya adalah karena barang mereka di toko tidak laku.
Karena itu, mereka meminta bantuan Zaky untuk menjualnya di Bukalapak. Sejak itu, Ia pun memfokuskan diri mengajak para pelaku UMKM yang belum begitu berkembang. Pada tahun 2011, sudah ada sekitar 10.000 pedagang yang bergabung di Bukalapak.
Pertumbuhan Bukalapak yang sangat pesat menarik minat banyak investor untuk menanamkan modal di Bukalapak. Beberapa di antaranya adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).
Achmad Zaky menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya pada 21 Juli 2016 yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jambi.
Tanda Kehormatan ini merupakan penghargaan negara yang diberikan oleh Presiden atas jasa dan darma bakti seseorang kepada bangsa dan negara sehingga bisa dijadikan teladan bagi orang lain.
Achmad Zaky dianggap telah berperan secara aktif memajukan perekonomian pelaku UKM melalui online marketplace dengan memanfaatkan teknologi internet untuk memperluas pangsa pasar UKM serta memanfaatkan platform Bukalapak yang telah dirintisnya sehingga berdampak tinggi terhadap masyarakat (high impact).(*)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :