Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

47 Warga Terjangkit DBD, Bupati Enrekang: Masih Wajar

Jumlah pasien penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Enrekang terus bertambah.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Munawwarah Ahmad
Muh Asiz Albar
Bupati Enrekang Muslimin Bando optimis penjualan sayuran Enrekang tembus kota/kabupaten di Pulau Kalimantan 

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Jumlah pasien penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Enrekang terus bertambah.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Enrekang hingga 13 Februari 2019, sudah 47 orang terserang penyakit tersebut.

Jumlah itu sudah hampir separuh dari jumlah total warga yang menderita DBD pada tahun 2018 lalu yang mencapai 96 orang.

Namun Bupati Enrekang, Muslimin Bando, mengaku belum khawatir dengan hal tersebut.

Menurutnya, jumlah tersebut dianggap masih hal yang wajar jika dibandingkan dengan daerah lain yang mencapai ratusan.

"Saya lihat itu masih wajar, ukurannya di RS terbilang rendah, apalagi cuacanya bersahabat. Walaupun musim hujan tapi kita daerah gunung jadi terlalu berpengaruh, tidak sama dataran rendah yang tentu banyak genangan. Buktinya di RS tidak banyak ji pasien DBD," kata Muslimin Bando.

Padahal Berdasarkan data yang dihimpun TribunEnrekang.com dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Enrekang ada grafik peningkatan jumlah pasien DBD dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2018 lalu pasien DBD mencapai 96 orang.

Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2017 yang hanya mencapai 81 orang pasien DBD.

Dari data 2018, pasien DBD terbanyak ada di wilayah kerja Puskesmas Kota Enrekang yang mencapai 41 orang, disusul wilayah Puskesmas Anggeraja 29 pasien.

Plt Kepala Dinkes Enrekang, Sutrisno, pun mengakui ada potensi peningkatan jumlah pasien DBD tahun 2019 ini.

"Jelas ada potensi peningkatan tahun 2019 ini, karena tahun lalu itu total hanya 96 pasien, sekarang baru di awal tahun sudah membludak," ujar Sutrisno kepada TribunEnrekang.com, Kamis (31/1/2019) lalu.

Hal itu membuat dirinya fokus untuk berupaya melakukan penanggulangan DBD di Kabupaten Enrekang.

Hanya saja, niatan tersebut tak sejalan dengan anggaran yang dipersiapkan Pemkab Enrekang untuk tanggulangi DBD.

Pasalnya, pihaknya hanya kebagian anggaran DBD sebesar Rp 50 juta untuk tahun 2019 ini atau sama dengan jumlah anggaran pada tahun 2018 lalu.

Jumlah tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan anggaran pada tahun 2017 lalu yang mencapai Rp 73 juta.

"Iya memang anggaran kita untuk DBD sangat minim, tapi kita berupaya untuk bisa ditambah jumlahnya di APBD Perubahan nantinya karena sifatnya kebutuhan mendesak," ujarnya. (tribunenrekang.com)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com @whaiez

Baca: Penderita DBD Terus Meningkat, Dinkes Enrekang Gencar Fogging

Baca: Mahfud MD Respon Keras Fadli Zon Ogah Minta Maaf Soal Puisi Doa yang Ditukar, Ini Komen Menohoknya

Baca: sscasn.bkn.go.id Sulit Diakses? Cek Jam Ideal Akses & Login ssp3k.bkn.go.id Daftar PPPK atau P3K

Baca: Terungkap Ternyata Ini Penyebab Tiket Pesawat Mahal, Ini Dilakukan Presiden Jokowi & Kata Ketum PHRI

Baca: UPDATE TERBARU Tahapan Resmi PPPK 2019 di sscasn.bkn.go.id dan Cara Login sp3k-daftar.bkn.go.id

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Follow juga akun instagram tribun-timur.com:
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved