Buat Sejarah, Paus Fransiskus Pertama Kali Injakkan Kaki di Uni Emirat Arab, Quraish Shihab Hadir
Paus Fransiskus untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Teluk Arab, tepatnya di Uni Emirat Arab.
3. Pelantikannya dihadiri 8 kepala negara
Situs asiaone.com melaporkan, Senin (18/3/2013), sejumlah pemimpin negara hadir dalam pelantikan Paus Fraksiskus I. Kepala negara yang dilaporkan hadir adalah Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy.
Hadir juga Perdana Menteri Prancis Jean-Marc Ayrault, Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy, Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barosso, Presiden Argentina Christina Kirchner, dan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou
4. Paus pertama dari Benua Amerika dan pertama dari luar Eropa sejak tahun 731
Paus Fransiskus adalah Paus pertama dari benua Amerika. Dia adalah Paus non-Eropa pertama selama 1.272 tahun terakhir. Paus non-Eropa sebelumnya adalah Santo Gregorius III, kelahiran Suriah yang menjabat sebagai Paus sejak tahun 731.
Kardinal Jorge Mario Bergoglio selama ini dikenal sebagai sosok konservatif. Beberapa pandangannya mencakup penentangan atas praktik aborsi dan homoseksualitas. Meski menyatakan menghormati gay dan lesbian sebagai individu, ia menentang keras undang-undang yang dirilis pada 2010 di Argentina yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
5. Paus pertama yang perintahkan pembacaan Al Quran di Vatikan
Paus Faksiskus membuat sejarah baru di Vatikan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Al Quran diperdengarkan di Vatikan atas perintah Paus pada Minggu (8/6/2014), 15 bulan setelah resmi menjabat.
Ayat Suci Al Quran dikumandangkan di Vatikan di hadapan Presiden Palestina Mahmoud Abbas Presiden Israel Shimon Peres. Para pemimpin dari sejumlah agama, termasuk Islam, Kristen, dan Yahudi berdoa bersama menurut keyakinan mereka masing-masing. Al Quran pun melantun di Vatikan.
Pemuka agama Islam membaca Surat Al Baqarah ayat 285-286 di sebuah taman kawasan Vatikan. Paus Fransiskus, Presiden Peres, dan Presiden Abbas khidmat mendengarkan ayat suci.
Setelah acara tersebut, Paus menjelaskan, "pertemuan ini merupakan doa bersama bagi perdamaian di Tanah Suci (Yerusalem), Timur Tengah, dan di seluruh dunia," ujarnya.
"Doa dilantunkan dari orang-orang yang tak terhitung lagi jumlahnya, dari berbagai budaya, bangsa, dan agama. Mereka semua berdoa dalam pertemuan ini, bahkan semuanya bersatu dengan harapan dan doa yang sama," kata Paus.
6. Kritik kebiasaan baru warga dunia, chatting
Saat memasuki bulan ke-17 menjadi Paus, Paus Fransiskus mengeluarkan lagi pernyataan yang menghentak. Pada Agustus 2014, Paus mengeritik kebiasaan baru anak muda dunia, gandrung chatting.
"Saat ini anak muda banyak melakukan hal yang sia-sia dengan berlama-lama chatting lewat telepon pintar. Kehidupan kita dibangun oleh waktu yang merupakan karunia Tuhan. Maka lakukanlah hal yang baik dan berguna," ujar Paus di hadapan 50 ribu anak muda Jerman di Roma, Italia, 5 Agustus 2014
Menurutnya, banyak hal yang lebih penting dari 'chattingan' di dunia maya.
Dalam khotbahnya, Paus yang sempat memuji Twitter sebagai pemersatu umat itu, memperingatkan para remaja untuk tidak menghabiskan waktu berlama-lama di hadapan internet.
Dia mengimbau remaja untuk menggunakan waktu 'hadiah' dari Tuhan untuk hal-hal baik yang bisa meningkatkan kualitas hidup mereka.